Rubrika

Serahkan Senjata Jenis Mouser, JK Ingin Kampungnya Aman dan Damai

senjata jenis mouser, senjata api warga, warga boven digoel, senjata milik warga, satgas pamtas, pamtas indonesia-papua nugini, yonif raider 500, nusantaranews
Seorang warga asal kampung Ninatie, Distrik Ninatie, Kabupaten Boven Digoel, Papua, mendadak mendatangi pos pengaman perbatasan Yonif Raider 500/Sikatanuntuk menyerahkan senjata api laras panjang jenis Mouser. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Boven Digoel, Papua – Seorang warga asal kampung Ninatie, Distrik Ninatie, Kabupaten Boven Digoel, Papua, mendadak mendatangi pos pengaman perbatasan Yonif Raider 500/Sikatan. Bukan tanpa maksud dan tujuan, kedatangan pria berinisial JK (41) itu, bertujuan untuk menyerahkan senjata api laras panjang jenis Mouser sepeninggalan almarhum bapak JK.

“Senjata itu diserahkan dengan sukarela, tanpa ada paksaan dari kami (satgas),” ujar Dansatgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Sidik Wiyono, Jumat, 29 Juni 2018 siang.

Tindakan itu, kata Letkol Sidik, patut memperoleh apresiasi dari dirinya dan seluruh warga perbatasan, khususnya di wilayah perbatasan Indonesa-Papua Nugini.

“Saya sangat berterima kasih atas kerjasama yang diberikan oleh masyarakat di wilayah perbatasan ini,” ucapnya.

Sementara itu, JK menilai, penyerahan senjata yang dilakukan oleh dirinya tersebut, sangat pantas untuk dilakukan guna mewujudkan suasana aman dan damai di Papua.

“Saya tau kalau memiliki senjata itu melanggar hukum. Beberapa waktu lalu, bapak-bapak TNI di sini telah mensosialisasikan larangan memiliki senjata. Ini salah satu inisiatif kami untuk taat pada peraturan yang sudah diberlakukan,” ucap JK.

Baca Juga:  Pastikan Program Internet Mandiri, Kun Wardana Kunjungi National Cybersecurity Connect 2024

Dirinya berharap, penyerahan senjata yang dilakukan oleh dirinya itu, bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk ikut serta menyerahkan senjata api yang dimilikinya. “Mudah-mudahan, warga yang merasa memiliki senjata api, dapat menyerahkan senjatanya ke pak TNI,” tuturnya.

Perlu diketahui, selama menjaga keamanan di wilayah perbatasan, Satgas Pamtas tak harus menggunakan senjata. Akan tetapi, para personel TNI di wilayah perbatasan, juga dibekali kemampuan dalam melaksanakan operasi militer selain perang (OMSP).

Letkol Sidik mengungkapkan, ia bersama personelnya selama ini gencar menggelar operasi tersebut. Tak hanya menjalin komunikasi dengan warga di perbatasan saja. Akan tetapi, dirinya juga mengimbau seluruh personelnya untuk mendengarkan setiap keluhan, maupun kesusahan yang dialami oleh warga di perbatasan.

“Sebab, cara itu sangat ampuh untuk menjalin kedekatan dengan warga di sini. Dan itu, sudah terbukti,” imbuh Letkol Sidik Wiyono. (red/nn)

Editor: M Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,054