Budaya / SeniPuisi

Sepasang Sayap: Perjalanan Suatu Siang di Subang

Perempuan dan Pohon Kamijara (Ilustrasi: yandexcom)
Perempuan dan Pohon Kamijara (Ilustrasi: yandexcom)

Puisi Novy Noorhayati Syahfida

 

SEPASANG SAYAP

: Ann

 

sebaris ingatan berdesakan di dada

gemuruh memanggil namamu, nama kita

menetes riuh di antara bunga-bunga bakung

tempat kita saling menambatkan senja yang demikian agung

telah kukemas cepat sepotong harap

menyusulmu sebelum tertelan gelap

kelak, rindu akan mengepakkan sepasang sayap

membawamu pulang untuk kembali kudekap

 

Tangerang, 23 Oktober

 

SUATU SIANG DI SUBANG

 

barangkali waktu tak pernah salah

telah diberinya kau, pengganti dia yang telah

bertarung melawan sepi yang kerap singgah

sekian hari yang tak lagi alpa

meraba kehilangan yang merambat sampai ke dada

ketika kata menjadi doa, menjadi tak siasia

 

dan di mata pun menjelma

segala yang tersembunyi akan menjadi puisi yang tak terbaca

oleh sesiapa…

 

Subang, 24 Oktober

 

PERJALANAN

 

entah berapa tahun kulewati senyummu

pergi ke segala arah penjuru

memotong simpang, hingga liku-liku yang ngilu

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

kaulah rindu yang memadangkan dada pada tiap ketibaanku

desaumu riuh di antara rakaat-rakaat jantungku

 

kini, ada senja yang ingin kubagi denganmu

ada lengan yang siap memapah kepulanganmu

meski sekedar memunguti puisi yang berjatuhan di kelok langkahmu

aku ingin menjadi kenangan yang mengekal di sela-sela ingatanmu

memetik rembulan yang karam di matamu

 

Tangerang

Novy Noorhayati Syahfida lahir pada tanggal 12 November di Jakarta. Alumni Fakultas Ekonomi dengan Program Studi Manajemen dari Universitas Pasundan Bandung. Puisi-puisinya telah dipublikasikan di berbagai media cetak, media online, dan juga di lebih dari 90 buku antologi bersama. Namanya juga tercantum dalam Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia (Kosa Kata Kita, 2012). Tiga buku kumpulan puisi tunggalnya yang berjudul Atas Nama Cinta (Shell-Jagat Tempurung, 2012), Kuukir Senja dari Balik Jendela (Oase Qalbu, 2013) dan Labirin (Metabook, 2015) telah terbit. Saat ini bekerja di sebuah perusahaan kontraktor dan menetap di Tangerang.

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 3,195