Budaya / SeniEkonomiInspirasiKreativitas

Seorang Pemuda Tani Serba Bisa dari Pidie Jaya Aceh

Seorang pemuda tani serba bisa dari Pidie Jaya Aceh.
Seorang pemuda tani serba bisa dari Pidie Jaya Aceh/Foto: Petani muda serba bisa bernama Mursyidin, warga Gampong Sagoe, Trienggadeng, Pidie Jaya.

NUSANTARANEWS.CO, Pidie Jaya – Seorang pemuda tani serba bisa dari Pidie Jaya Aceh. Mursyidin M. Diah adalah seorang pemuda tani serba bisa, pekerja keras dan pantang menyerah dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Musyidin berasal dari Gampong Sagoe, Trienggadeng, Pidie Jaya.

Musyidin adalah sosok muda Ketua Kelompok Tani “Mandi Keringat” yang dikenal sebagai seorang pemuda yang sangat gigih, ulet dan pekerja keras.

Pemuda berbakat ini sejak kecil sudah mendapatkan cobaan dari yang Maha Kuasa, sejak bayi sudah yatim dengan meninggalnya sang ibu ketika dirinya baru lahir.

Mursyidin kemudian diasuh dan tinggal bersama neneknya hingga dewasa, lalu menikah dengan seorang wanita pujaan hatinya yang sekarang telah memberinya empat orang anak.

Mursyidin menceritakan bahwa sejak kecil dia sudah terbiasa mandiri, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan agar tidak merepotkan dan membebani neneknya yang sudah berusia lanjut.

“Saya sejak kecil sudah terbiasa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ramadan, Pemerintah Harus Jamin Ketersediaan Bahan Pokok di Jawa Timur

Pemuda ini pun mengaku bahwa pekerjaan apapun yang halal pernah dilakoninya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari agar tidak membebani sang nenek yang telah mengasuhnya sejak kecil.

Seperti bertani, penjual nasi restoran, penjahit, bukang Bangunan, kernet pengangkut kayu, hingga pembimbitan kayu sampai saat ini membantu proses produksi pembenihan  bersama dinas Pertanian Pidie Jaya.

Menurut Safrizal Salam, M.P Kabid Produksi Dinas Pertanian dan Pangan, Mursyidin merupakan sosok pemuda yang unik dan pekerja keras karena   serba bisa, serius dan fokus dalam pekerjaannya.

“Bang Din, panggilannya sehari-hari, mengusai berbagai ilmu khususnya pertanian. Sehingga saya memperkerjakannya selama ini untuk membantu di bidang pertanian ” ujar Safri

Namun Mursyidin merendah dan mengatakan bahwa dirinya biasa saja, tidak ada kelebihan ilmu pada dirinya. Mursyidin kemudian menuturkan bahwa akibat himpitan kebutuhan hidup mengharuskannya untuk bekerja keras.

“Saya bekerja keras untuk menghidupi keluarga sehari-hari, maka saya fokus di bidang pekerjaan tersebut, sehingga jadi menguasainya,” ujarnya.

Baca Juga:  Kebutuhan Energi di Jawa Timur Meningkat

Mantan Ketua Pemuda Gampong Sagoe, Trienggadeng kemudian mengatakan bahwa pada awal tahun ini dirinya mencoba menanam Cabai, alhamdulillah tumbuh dengan baik.

Meski begitu, sambungnya, walaupun tanaman cabainya tumbuh dengan subur dan berbuah dengan baik, tapi dirinya belum begitu beruntung karena harga tidak begitu tinggi sewaktu panen.

“Saya sebagai petani berharap kepada pemerintah, agar membantu petani dalam pemasaran khususnya harga komoditi hasil pertanian yang tinggi dan stabil serta menguntungkan saat panen tiba sehingga membuat petani lebih semangat lagi,” katanya.

Saat ini dirinya sedang membantu  Pak Safri Kabag Distan dan pangan mempersiapkan benih padi untuk musim tanam gadu akhir tahun ini.

Di akhir pertemuan dengan Nusantara News, Mursyidin berharap  kepada seluruh  petani khususnya generasi muda agar jangan malu menjadi petani. Pertanian merupakan sektor penopang ekonomi negara, hal ini terbukti saat krisis tiba.

“Sektor pertanian sangat menjanjikan, selalu menjadi penopang ketahanan pangan nasional dan keluarga termasuk ketika musibah Corona (Covid-19) yang sedang kita hadapi saat ini, makanya jangan malu menjadi petani,” ujarnya dengan semangat. (M2).

Related Posts

1 of 3,049