NUSANTARANEWS.CO – Saling memeluk, saling mencium membuat sebuah hubungan selalu berada dalam lingkaran kebahagiaan. Mungkin selama ini pasangan banyak dicekoki dengan asumsi bahwa banyak berhubungan seks membuat hubungan bahagia. Tapi, sebuah penelitian menunjukkan teori lain.
Melansir The Sun, sah-sah saja pasasangan berpikir bahwa mendapatkan orgasme membuat mereka secara teratur bisa bahagia dalam sebuah ikatan. Namun, para ilmuan mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah kepastian satu-satunya. Sebab, seks tidaklah hanya sekadar bicara soal mendapatkan kepuasan serta bukan semata soal bagaimana caranya mencapai klimaks.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Personality and Social Psychology Bulettin menemukan bahwa tanda-tanda kasih sayang terdapat pada pasangan yang selalu ngobrol santai dan sikap tanggungjawab mereka terhadap hubungan untuk kebahagiaan jangka panjang.
Psikolog di Kanda dan Swiss melihat kebahagiaan yang bukan efek dari orgasme saat pasangan bersenggama. Tapi, kebahagiaan yang didapatkan dari ekspresi kasih sayang dan keintiman selama keduanya berhubungan seks.
Hal ini sekaligus menegaskan bahwa pasangan yang berhubungan seks hanya sekali dalam seminggu bisa mendapatkan kebahagiaan dengan catatan bahwa kedua pasangan melakukannya dilandasi dengan ekspresi kebahagiaan dan keintiman. Pernyataan ini juga diperkuat dari British Psychology Society.
Dalam jurnal itu disebutkan bahwa para penelitian mensurvei sedikitnya 335 orang yang berada dalam suatu hubungan di mana mereka diminta mengungkapkan seberapa sering bersenggama. Mereka juga ditanyai tentang berapa sering ekspresi kasih sayang seperti memeluk dan mencium ditunjukkan dalam hubungan mereka.
Selain itu, mereka juga diminta untuk memberikan penilaian-penilaian tentang kepuasan hidup mereka serta seberapa sering mereka mengalami sukacita dan kebahagiaan.
Hasilnya, penelitian menunjukan bahwa sering berhubungan seks dikaitkan dengan kepuasan hidup yang lebih besar dengan peserta masing-masing menjawab senang karena memang sering bersenggama. Namun, mereka juga tak dapat menyangkal bahwa ekspresi kebahagiaan dalam sebuah hubungan termasuk ketika bersenggama tak lepas dari kasih sayang yang ditunjukkan.
Di sisi lain, pasangan menikah yang sudah memiliki anak juga ditanyai dalam survei ini. Lebih dari 100 pasangan memiliki sebuah buku harian untuk merinci aktivitas seksual dan pengalaman kasih sayang mereka terhadap pasangan.
Walhasil, para peneliti menemukan bahwa orang yang lebih banyak mengekspresikan kasih sayang justru mendapatkan kebahagiaan lebih. Tapi memang harus diakui, dalam banyak kasus kebahagiaan juga dikaitkan dengan melakukan hubungan seks.
“Ketika melakukan hubungan seks, orang tidak hanya mencari kepuasan, tetapi juga koneksi intim, lebih banyak kasih sayang. Ini berlaku baik saat berhubungan seks dan maupun setelahnya. Oleh karena itu, seks tampaknya tak hanya bermanfaat karena efek fisiologis, tetapi juga karena ekspresi hubungan yang kuat dan positif dengan pasangan,” kata para peneliti.
Penulis: Eriec Dieda