NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Sekian lama menumpang, PMI Nunukan akhirnya akan punya markas sendiri. Keberadaan sebuah Markas untuk sebuah organisasi adalah sesuatu yang sangat primer. Apalagi untuk salah satu organisasi kemanusiaan seperti Palang Merah Indonesia (PMI), tentunya keberadaan markas selain sebagai simbol eksistensi juga akan menambah kenyamanan para anggotanya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan sangat menyadari hal tersebut, sehingga melalui momentum HUT PMI ke – 75 kali ini, pihak Pemkab Nunukan menghibahkan tanah seluas 30 hektar kepada organisasi yang kerap menjadi ujung tombak dalam kegiatan bernuansa kesehatan tersebut.
“Sebagai organisasi relawan untuk kemanusiaan yang paling aktif, kita tentu prihatin dengan tidak adanya sendiri. Untuk itu, Pemkab Nunukan telah menghibahkan tanah untuk didirikan Markas PMI Nunukan,” ungkap Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid selesai memimpin Apel Hut PMI ke-75 di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu (19/9).
Diketahui, selama terbentuk sejak 2004, PMI Nunukan belum mempunyai Basecamp /Markas sekaligus Kantor sendiri. Sehingga kadang harus berpindah-pindah lantaran menumpang.
Seperti saat ini, PMI Nunukan Menempati gedung milik PT. Inhutani yang bisa saja sewaktu – waktu akan dipergunakan oleh pemiliknya. Padahal eksistensi PMI di Nunukan selama ini terbilang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Nunukan.
“Dia atas sebidang tanah ini, kita akan berusaha bersama-sama agar pembangunan gedungnya dapat dianggarkan. Karena PMI ini merupakan salah organ yang penting di Kabupaten Nunukan,” tandas Laura usai melakukan peletakan baru bertama pembangunan Markas PMI Nunukan tersebut.
Sementara Ketua PMI Nunukan, Kaharuddin mengapresiasi bantuan dari Pemkab Nunukan tersebut. Kahar mengakui, selama ini memang pihaknya sangat membutuhkan adanya Markas sendiri.
“Tentu kami sangat mengapresiasi bantuan dari Pemerintah berupa sebidang tanah untuk tempat gedung baru sebagai Markas PMI,” ujar Kahar
Kahar berharap agar pembangunan Markas tersebut dapat segera direalisasikan. Kahar pun mengakui bahwa gedung yang ditempati oleh PMI Nunukan saat ini bisa saja sewaktu-waktu dapat dipergunakan pemiliknya.
“Sedangkan kegiatan PMI Nunukan itu termasuk sangat aktif. Tentu akan kalau sudah punya Markas sendiri, akan menambah etos kerja para relawan,” tuturnya.
Dalam kegiatan maupun aksi kemanusiaan, PMI Nunukan termasuk organ yang tak bisa dipungkiri keberadaannya. Contohnya dalam masa Pademi Covid-19 saat ini, relawan dari PMI adalah salah satu organ dari Tim Gugus Covid Nunukan yang menjadi garda depan dalam pemeriksaan di pintu-pintu masuk Perbatasan.
Dalam pelayanan kepada masyarakat pun PMI Nunukan patut diacungi jempol. Hal itu terbukti, pada saat RSUD mengalami krisis darah untuk pasien, PMI Nunukan cepat tanggap dengan menghubungi para masyarakat sehingga pendonor pun dengan antusias menyumbangkan darahnya.(ES)