MancanegaraSpiritual

Sebanyak 600 Tentara AS Telah Mendarat di Jepang

NUSANTARANEWS.CO – Sekitar 600 tentara dan pesawat Amerika Serikat dilaporkan telah tiba di Jepang untuk bersiap menghadapi risiko perang militer dengan Korea Utara menyusul rencana Pyongyang akan kembali meluncurkan rudal balistik pada Sabtu (9/9/2017).

Pasukan AS dan Jepang akan mengikuti latihan militer tahunan dengan sandi Orient Shield. Anggota Brigade Stryker 1 dari Fort Wainwright, Alaska akan berlatih bersama tentara Jepang dalam latihan yang berlangsung selama dua minggu itu.

Boeing AH-64 Apache dan helikopter UH-60 Black Hawk dari Brigade Penerbangan Tempur juga akan ikut serta dalam latihan tersebut.

Pasukan AS akan berlatih bersama tentara Jepang dari Resimen Infanteri ke-34 di Area Manuver Fuji Timur. Pasukan tersebut mendarat pada Jumat (8/9) di tengah kekhawatiran Korea Utara menembakkan rudal balistik antar benua (ICBM) ke arah Jepang pada hari Sabtu.

Pasukan AS dan Jepang menggelar latihan militer gabungan dengan sandi Orient Shield di Jepang. (Foto: Getty)
Pasukan AS dan Jepang menggelar latihan militer gabungan dengan sandi Orient Shield di Jepang. (Foto: Reuters)

Kapten Adam Bowen, juru bicara Brigade Pertama Stryker, mengatakan timnya siap untuk menghadapi provokasi dari Korea Utara. “Kami hanya fokus pada misi yang ada dan memastikan kami siap untuk apapun,” kata dia seperti dikutip Daily Star.

Analis pertahanan percaya bahwa Pyongyang telah mempersiapkan peluncuran lain setelah melakukan uji coba nuklir keenam dan terbesar akhir pekan lalu. Korea Selatan meyakini bahwa negara komunis itu telah memindahkan ICBM ke posisi pantai sebagai persiapan untuk tes lain dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'
Pasukan AS dan Jepang menggelar latihan militer gabungan dengan sandi Orient Shield di Jepang. (Foto: Getty)
Pasukan AS dan Jepang menggelar latihan militer gabungan dengan sandi Orient Shield di Jepang. (Foto: Reuters)

Seoul yakin Kim sedang mempersiapkan peluncuran rudal balistik pada 9 September, saat digelarnya peringatan ulang tahun berdirinya Republik Rakyat Demokratik Korea pada tahun 1948.

Korea Utara sering menandai hari libur (weekend) dengan melakukan aksi demonstrasi kekuatan alutsistanya seperti uji coba nuklir dan peluncuran rudal atau misil. Kami kemarin, Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yon mengatakan bahwa negara tetangganya itu kemungkinan akan meluncurkan ICBM lagi.

“Saya percaya bahwa sekarang adalah saatnya untuk memperkuat sanksi ke tingkat maksimum sembari mengamankan sarana pencegahan militer. Dialog pada akhirnya penting, tapi sekarang bukan saatnya membicarakan dialog dengan Korea Utara,” kata Lee.

Pasukan AS dan Jepang menggelar latihan militer gabungan dengan sandi Orient Shield di Jepang. (Foto: Getty)
Pasukan AS dan Jepang menggelar latihan militer gabungan dengan sandi Orient Shield di Jepang. (Foto: Reuters)

Presiden AS, Donald Trump kembali mengingatkan, bahwa akan menjadi hari yang sangat menyedihkan bagi Korea Utara jika AS dipaksa untuk menggunakan tindakan militer untuk menyikapi aksi uji coba rudal balistik lagi.

Sementara orang dekat Trump menegaskan bahwa tindakan Korea Utara telah masuk dalam zona merah, mengacu pada titik di mana perang antar kedua negara tidak dapat dielakkan. (ed)

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 3,095