Puisi Irna Novia Damayanti
Doa
Semoga dua puluh tujuh
nyala usia
mampu menerangi
puisi tanpa lampu di
usia yang lain
Purwokerto, Juli 2016
Sebait Doa Kekasih
Ya Alloh
Yang maha puisi dan
Memberikan pengajaran
Lalu ujian setelah dirasa cukup dan mampu
Memahami segala pelajaran
Aku memang tidak sepenuhnya mengerti
Berapa airmata yang dikumpulkan
Di ingatannya
Memulai tangis pertama
Sampai waktu sekarang, yang
Namanya mengantar semerbak wewangian
Sekedar
Demi memahkotakan namamu
Demi orang-orang yang dititipkan
Rindu dan cinta
Aku anggap dia menemukan
Purnamanya
Ya Alloh
Yang maha mencipta banyak sekenario kisah
Yang basah airmata lalu
Selepasnya ada senyum
Tanpa diprediksi kedatangannya
Siapkanlah segala kisah
Yang dia pesan
Dari doa-doa panjangnya
Yang aku percaya
Dia selalu menghadirkan perintahmu
Di setiap langkah kakinya
Amin…
Rambutmu
Aku seperti penjelajah yang
Terjajah waktu
Setiap kali ada kemilau cahaya
Yang singgah di rambutmu
Entah mengapa aku seperti dikerumuni
Puisi dan keindahan yang berangkat lalu
Mengangkat makna paling purnama
Di kedalaman tasbih rambutmu
Pada sehelai rambutmu di lantai seperti
Telah membawa warna rasaku dan
Tergeletak menunggu waktu
Sebuah sapu membuangnya ke tong sejarah
Yang telah menyimpan keindahan
Saat berada di kepala
Berangkat dari rambutmu
Aku berusaha melukis hari esok
Tingkah orang-orang untuk memulai lagi
Menyusuri jalan takdirnya di sehampar masa
Pada sebuah rambut yang
Telah dibelah menjadi tujuh
Yang sampai sekarang pula belum usai
Aku sketsakan
Rajawana, Oktober 2016
Kamu berpaling
Setiap kali kamu berpaling
Tidak ada titik yang mengumpulkan mata kita
Selalu ada pertanyaan yang ketika kunikmati bersama puisi
Menjadi hambar
Ketika yang lain berpaling
Aku dengan mudah berlari mengejar senyumku
Di rumah, buku atau langit yang menunangkan diri
Dengan warna biru
Sebenarnya di balik berpalingmu
Ada Tuhan yang menatap tajam
Tapi
Aku sibuk mencarimu
Purwokerto, Oktober 2016
Irna Novia Damayanti. Lahir di Purbalingga, 14 September 1992. Seorang Mahasiswa Pascasarjana IAIN Purwokerto Jurusan Ilmu Pendidikan Dasar Islam. Aktif di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena dan Gubuk Kecil. Seorang Santri Di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].