Budaya / SeniPuisi

Sanggaratu, Pandan Wangi – Puisi Sus S. Hardjono

PANDAN WANGI

selalu suka duduk di sini
memandang langit barat daya, sungguh tak indah
pucat pasi, wajah tirusnya sering menggerimis
jatuhnya di atas dapur belakang
tempat kusukai memojok dekap dinding batu
dingin dan beku

tetapi entahlah selalu begitu di ruangan itu
tak kelu menunggu
suara gerisik angin dari pohon pandan nan wangi namun bergerigi
sering meluka jejari

jambangmu pun sering terbakar oleh perapian dapur
tanpa tumpukan kayu
rindumu sering mengarang

tetapi entahlah, perempuan
kau suka duduk disitu
memandang lepas di matamu tertembok pagar tinggi
ada selubang matamu memandang sawah dan pematang itu
dadamu begitu binar ketika skuntum udara merajuk sepimu

entahlah, perempuan itu
langit barat daya tempat senja menenggelamkan matahari ini
tetap saja kau tunggu diperdunya selimut daun – daun jambu
kau berlama-lama menntasbihkan kelu

ssh, 2013

SANGGARATU

Perkutut wingit yang bertapa di gua garba
selalu menjadi hening jiwa

Di lengkung longkangan
Yang terbuka

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Bukan jeruji langit yang bisa membuatnya
Kerasan dan tentram
Karena ia akan selalu pulang dan kembali pada diri sendiri

Perkutut sanggaratu
Perkutut yang menentramkan malam
Jauh dari langit , merasuk ke dalam bumi

Abadi antara ada dan tak ada
aku menjadi bulan di deburan lautan
aku menjadi angin dalam lembahmu
aku menjadi apa yang kau inginkan

2017-02-21

Sus S. Hardjono lahir 5 Nopember l969 di Sragen. Sejak tahun 1990-an aktif menulis puisi, geguritan, cerpen dan novel. Puisinya tersiar di berbagai media seperti Bernas, Kedaulatan Rakyat, Pelopor Jogya, Merapi, Solo Pos, Joglosemar, Suara Merdeka, Wawasan, Swadesi, Radar Surabayam, Minggu Pagi, Cempaka Minggu Ini, dll. Selain itu, puisi-puisinya juga termaktub di lebih 50 buku antologi puisi bersama. Novelnya yang sudah terbit “Sekar Jagat” dan sekarang menulis novel keduanya yang berjudul “Pengakuan Mendut” dan novel ketiganya “Surga Yang Hilang”.

Ia pernah bergabung dalam Kelompok Teater Peron FKIP, majalah kampus Motivasi, berbagai komunitas di Sragen, APPS (Aliansi Peduli Perempuan Sukowati), YIS Solo (Yayasan Indonesia Seejahtera), Yayasan Darmakumara Solo (Yayasan Pengembangan dan Pelestarian Kebudayaan Jawa), KPPS, Mansaceria , Teater Gatra. Kini sebagai Pegajar di MAN I Sragen ia juga mengelola majalah pendidikan dan aktif wartawan pendidikan di Kemenang (Kankemenag Sragen dan Kanwil Jateng). Sebagai penyair, ia sering membacakan puisi-puisinya di berbagai acara kesusastraan di Sragen.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 120
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand