NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno terus melakukan safari politik ke daerah-daerah. Kali ini, Sandiaga kunjungi para nelayan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Pasir Putih Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.
Setelah menyerap aspirasi para nelayan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Pasir Putih Cilamaya, Sandi menemui pengrajin bubu ikan dan rajungan yang ada di Desa Sukakerta, Kabupaten Karawang.
“Para pengrajin berharap usahanya dapat berkembang pesat dan meningkatkan produksinya, karena selama ini hanya nelayan setempat saja yang membeli hasil kerajinan ini,” tutur Sandi dalam keterangan resmi, Kamis (3/1/2019) malam.
“Saya dan Pak Prabowo berkomitmen untuk memberdayakan pengusaha-pengusaha mikro, kecil dan menengah, karena 99% unit usaha di Indonesia merupakan UMKM,” imbuhnya.
Lebih lanjut Sandi berjanji kepada masyarakat Karang jika dirinya bersama Prabowo Subianto terpilih pada Pemilu 2019 mendatang akan menerapkan kebijakan yang menguntungkan para pengusa-pengusaha mikro.
“Kita akan hadirkan kebijakan yang menguntungkan para pengusaha-pengusaha ini, dan kita akan kuatkan produksi nasional sehingga tidak ada ruang untuk produk-produk impor yang meresahkan pengusaha lokal kita,” tegas Sandi.
Hal tersebut dikemukakan Sandi lantara hatinya tersentuh oleh curahan hati para nelayan dan masyarakat TPI Pasir Putih Cilamaya. Apalagi ketika mengetahui mereka tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah selama tiga tahun terakhir.
Salah seorang nelayan Karawang, Anas bercerita bahwa diri yang telah melaut selama puluhan tahun tidak pernah menerima bantuan, baik alat menangkap ikan maupun permodalan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo. Padahal, lanjutnya, bantuan dari pemerintah, mulai dari pelatihan hingga peralatan bagi nelayan sangat dibutuhkan.
Mengingat penghasilan mereka tidak menentu, terlebih ketika masuk musim angin timur yang sepi ikan. “Kami tidak penah mendapatkan bantuan pak, baik alat-alat penangkapan ikan seperti jaring atau permodalan. Kami harap jika bapak terpilih bisa memperbaiki nasib nelayan di Pasir Putih ini,” kata Anas kepada Sandi pada Kamis (3/1).
Hal senada diungkapkan Najibullah. Warga kampung nelayan itu menginginkan agar kawasan Pasir Putih, dapat disulap Pemerintah menjadi tempat tujuan wisata. Karena, menurutnya, keindahan alam kampung halamannya belum dikenal masyarakat luas.
Wisata yang datang dipercayanya dapat menggerakkan ekonomi masyarakat, terlepas dari sumber penghasilan mereka aktivitas melaut, mencari ikan. Karena itu, tanpa bantuan pemerintah, dirinya sudah mulai menanam mangrove atau pohon bakau di pesisir pantai agar tercipta lingkungan yang asri sekaligus menjadi benteng alam menghindari abrasi.
“Ini hutan mangrove, masyarakat cari sendiri, beli sendiri, nanam sendiri. Tidak ada bantuan sama sekali pak. Sekarang ada aturan baru, dilarang menanam sampai ke tengah. Bagaimana solusinya pak,” tanya Najib.
Sandi pun mengaku akan fokus pada untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Ekonomi yang berpihak kepada pengusaha kecil dan menengah.
“Pak Najib dan Pak Anas, Insya Allah jika terpilih, kami akan fokus untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dialami masyarakat nelayan di pasir Putih dan masyarakat nelayan lainnya. Keluhannya semua sama, pemerintah tidak hadir dalam membantu kesulitan rakyatnya,” ungkap Sandi.
Pewarta: Setya/TW
Editor: M. Yahya Suprabana