Politik

Sambangi PBNU, Dubes Arab Saudi Ingin Pererat Persaudaraan dengan NU

Sambangi PBNU, Dubes Arab Ingin Pererat Persaudaraan dengan NU, NUSANTARANEWSCO
Dubes Arab Saudi yang baru Yahya Al Qathoni yakni pengganti Dubes Arab lama Osamah Muhammad Al-Suaibi sambangi kantor PBNU, Kamis (3/1/2018). (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Romadhon)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dubes Arab Saudi yang baru Yahya Al Qathoni yakni pengganti Dubes Arab lama Osamah Muhammad Al-Suaibi pada Kamis (3/1/2018) sambangi kantor PBNU. Dalam kunjungannya itu, Yahya Al Qathoni ingin mempererat persaudaraan dengan Indonesia, khusunya dengan NU.

“Kami datang ke sini untuk memperkuat persaudaraan antara masyarakat Saudi Arabia dengan masyarakat Indonesia wa bil khusus Nahdlatul Ulama,” kata Yahya Al Qathoni didampingi Atase Agama dan Pendidikan Kerajaan Arab Saudi.

Mantan Dubes Swiss untuk Arab Saudi itu menginginkan setelah kunjungannya ke kantor PBNU bisa membuat hubungan umat Islam di Indonesia dengan Arab semakin membaik.

“Pemerintah Saudi Arabia sangat mengharapkan hubungan Indonesia dan Arab Saudi semakin baik,” jelasnya.

Alasan menghormati Indonesia, lanjut dia, karena di mata kerajaan Saudi, Indonesia adalah negara besar dan memiliki muslim terbesar.

“Ini kunjungan pertama kali, nanti akan disusun pertemuan-pertemuan lain yang saling menguntungkan,” ungkap Yahya Al Qathoni.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Perhitungan Perolehan Suara Pemilu 2024

Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj mengungkapkan bahwa kunjungan Dubes Arab yang baru ini untuk mempertegas bahwa hubungan baik antara NU dengan Saudi Arabia yang sudah terjalin cukup lama.

“Dari dulu, sekarang, dan seterusnya akan selalu baik, adapun sekali kali ada gesekan, namanya saudara,” kata Said Adil.

Dirinya percaya bahwa Dubes Arab Saudi yang baru ini paham dengan toleransi, dan tidak sepakat dengan paham radikalisme dan terosme. Sebab, Dubes yang baru tersebut memiliki rekam jajak yang baik.

“Mantan Kedubes di Swiss ini jauh dari kekerasan, keras, radikal ekstrim,” tandasnya.

Pewarta: Romandhon
Editor: Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 3,074