Sajak-Sajak Karya Sultan Musa: Kata Yang Sedang Dirangkai
AKU, KAU DAN SULUK SAJAK
aku putih, pada cahaya sajakmu
kau putih, pada nyawa sajakku
tapi kita selalu bersama dalam lembaran aksara
segala liku pelik, di lintas kata
lembaran seraya berkata
“teruntuk denyut putih, merekam ribuan suluk sajak”
#2021
LALU BERKATA….SEMUA KATA
meski aku punya damai,
namun jiwaku bukanlah damai itu
lalu berkata :
“menghadirkan damai pancarkan jiwa”
dan meski aku punya diri
namun ragaku bukanlah diri itu
lalu berkata :
“menenangkan diri percikkan raga”
dan meski juga aku punya rasa
namun hatiku bukanlah rasa itu
lalu berkata :
“merangkai rasa temukan hati”
Semua kata, yang terucap
melekat menjadi senyap
dan aku mendadak bercengkerama
menyawa dalam bisu….
pada diriku…
dan dari diriku…
#2021
KATA YANG SEDANG DIRANGKAI
senampan harum kamboja
ranum pesan melanda
yang bertaut ranting makna
getaran putik tercipta
dengarlah, relungan asa
beradu penuh mekar bahagia
taburlah, lukisan kata
bersemai hatur alu pesona
rauplah, tuturan aksara
berkelana candu ladang cahaya
#2021
PULAU PERINDU
Wahai pengelana,
Ukirlah jejakmu di candu tanah ini
Bertahta senyuman yang kau punguti
Tanpa perlu berbisik pilu hati
Wahai pengelana,
Suguhkan langkahmu di kisah mendalam
Terselip cerita piawai meredam
Tanpa harus larut pada masa lalu kelam
Wahai pengelana,
Tunjukkan, jangan hanya di ceritakan maujud
Sebagai wujud yang kekal dalam takjub
Sebagai rindu yang melukis dalam syahdu ujub
Bahwa, pulau perindu itu benar adanya
#2021
PERANCAH DIAM & SUNYI
berdawai senja merah
mengingat di ujung sana
dalam dekapan selimut kabut
merebak mewangi memeluk rindu
diam dan sunyi
menjaga sungguhlah berat
di ruang kehidupan
adakah kata yang terberat untuk diucapkan ?
#2021
JAGAD KASMARAN
Wahai kisanak,
jangan mencari pengganti
kekurangan sang senja
Wahai kisanak,
jangan menuntut pencinta
kebanyakan sang gairah
Ingat, seketika semua mampu…..
menunggumu tanpa sekat
Sesabar membibiri hambar,
padang sendumu punya cara tetap menyala
#2021