Lintas Nusa

Rombak Struktur BPWS, Pemerintah Bidik Peningkatan Investasi Di Madura

Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin langsung Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan kemenPAN RB, kementerian PUPR, beserta perwakilan Sekretaris Kabinet (Seskab) RI di Kantor Kemenko Perekonomian. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Tri Wahyudi)
Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin langsung Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan kemenPAN RB, kementerian PUPR, beserta perwakilan Sekretaris Kabinet (Seskab) RI di Kantor Kemenko Perekonomian. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Tri Wahyudi)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Untuk pemerataan pembangunan di Indonesia khususnya di Jatim, pemerintah mulai membidik pulau Madura untuk pengembangan pembangunan. Salah satu keseriusan pemerintah antara lain memasukkan bupati se Madura dan walikota Surabaya serta tokoh Madursa sebagai Dewan Penasihat Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).

Kepastian tersebut disampaikan setelah dirinya mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) yabg dipimpin  langsung Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan  kemenPAN RB, kementerian  PUPR, beserta perwakilan  Sekretaris Kabinet (Seskab) RI di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).

“Hari ini alhamdulillah sudah diputuskan bersama oleh Menko Perekonomian, Perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian PAN-RB, Seskab. Sudah diputuskan calon kepala dan wakil kepala BPWS. Yang masuk dalam struktur baru adalah seluruh bupati di Madura dan Walikota Surabaya sebagai Dewan Penasihat BPWS,” ujar Gubernur Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jatim menjelaskan, selain bupati se Madura dan Walikota Surabaya, tokoh masyarakat Madura juga diakomodir menjadi Dewan Penasihat. Masuknya para tokoh masyarakat Madura tersebut didasarkan  atas usulan empat bupati di Madura.

Baca Juga:  Marli Kamis Serahkan Formulir Bakal Calon Bupati Nunukan Ke Partai Demokrat

“Dalam pengembangan struktur baru BPWS, terdapat penambahan satu deputi yaitu Deputi Investasi. Deputi tersebut melengkapi deputi sebelumnya seperti Deputi Perencanaan dan Deputi Pembangunan,” jelasnya.

Masih menurut Gubernur Khofifah, Deputi Investasi bisa menjawab peluang investasi yang cukup besar di Madura. Karena itu, dirinya berkeinginan untuk menambahkan perencanaan pembangunan wisata pada Selingkar Kepulauan Sumenep sebagai satu kesatuan dengan perluasan  pariwisata baru di Jatim.

“Jika selama ini yang ada dalam perencanaan pembangunan wisata di Jatim antara lain Selingkar Wilis, Selingkar Ijen, dan Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), kami  ingin menambahkan Selingkar Kepulauan Sumenep. Karena ada Pulau Gili Iyang. Itu pulau yang oksigennya terbaik kedua di dunia, Pulau Gili Labak yang indah karang dan coralnya,” jelas orang nomor satu di Jatim ini.

Gubernur Khofifah berharap, Deputi Investasi dalam struktur BPWS yang baru nanti  bisa menarik banyak investor ke Madura. Apalagi Madura memiliki banyak keunggulan hortikultur dan peternakan  seperti  ternak sapi potong.“Kita ingin ada budidaya sapi yang lebih luas dan lebih besar. Sehingga pada akhirnya bisa mengurangi impor bakalan sapi. Tentu swasembada daging bisa diperkuat,” pintanya.

Baca Juga:  Tim Gabungan TNI AL Nunukan Gagalkan Penyelundupan Sabu Seberat 1,8 Kg Dan 500 Butir Ekstasi

Dirinya juga menambahkan, hal yang strategis dalam perencanaan Pemprov Jatim dan bersinergi dengan BPWS  adalah Indonesia Islamic Science Park yang rencananya ada di kaki Suramadu sisi Madura. Dalam pengembangannya diharapkan ada 101 hektar yang bisa disiapkan.

“Kita ingin dari formatnya itu 20 persen untuk edukasi, 30 persen untuk art, dan 50 persen untuk wisata. Indonesia Islamic Science Park itu harapannya ingin menarik gravitasi keuangan syariah dunia ke Indonesia. Dan itu bisa dilakukan di Jatim dan sentranya ada di area  Indonesia Islamic Science Park,” pungkasnya.

Pewarta: Setya/TW
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,162