NUSANTARANEWS.CO – Roket Falcon 9 lepas landas dari pad 39A Rabu pagi di NASA Kennedy Space Center Florida. Meski ada masalah mesin, namun berhasil diatasi dan tetap meluncur ke angkasa membawa jaringan satelit sistem Starlink. Meskipun roket mencapai orbit sesuai dengan rencana, Elon Musk mengatakan bahwa penyelidikan menyeluruh akan tetap dilakukan sebelum misi berikutnya.
Misi utama peluncuran kali ini adalah untuk mengirimkan batch keenam dari 60 satelit Starlink ke ruang angkasa, yang akan menumbuhkan ukuran konstelasi total menjadi 360. SpaceX berencana untuk memulai operasi komersial konstelasi pada tahun ini jika semuanya berjalan dengan baik, sehingga dapat memberikan Internet broadband kecepatan tinggi yang andal bagi pelanggan di Amerika Utara, dengan latensi lebih rendah dan kecepatan yang lebih baik daripada layanan internet satelit yang sudah ada.
Terkait dengan rencana mengirimkan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), NASA mengumumkan bahwa SpaceX untuk pertama kalinya akan melakukan penerbangan berawak pada bulan Mei mendatang.
Perusahaan Elon Musk tersebut, akan meluncurkan roket Falcon 9 untuk mengangkut astronot NASA Bob Behnken dan Doug Hurley sebagai yang pertama untuk badan antariksa Amerika itu demi efisiensi biaya peluncuran
“NASA dan SpaceX saat ini menargetkan tidak lebih awal dari pertengahan hingga akhir Mei untuk peluncuran,” kata NASA dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Pada bulan Maret, kapsul Awak Naga Musk melakukan perjalanan bolak-balik ke ISS, yang berada di orbit lebih dari 250 mil (400 kilometer) di atas Bumi selama enam hari di angkasa, sebelum kembali ke Atlantik. (Alya Karen)