Politik

Rizal Ramli Duga Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019 Sengaja Dirancang dengan Cara Curang

kemenangan Jokowi, rizal ramli, cara curang, nusantaranews
Tokoh senior Rizal Ramli sebut kemenangan Jokowi sengaja dirancang dengan cara curang, Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (14/5/2019). (Foto: Romandhon/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tokoh senior Rizal Ramli menduga kemenangan Jokowi sengaja dirancang dengan cara curang yang dilakukan sangat masif, sistematis dan terstruktur.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli dalam kesempatan simposium bertajuk Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019 digelar di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (14/5/2019). Dia menduga, kemenangan Jokowi sengaja dirancang curang yakni kemenangan yang didapat dari kecurangan yang sangat masif.

Rizal Ramli mencontohkan soal persoalan daftar pemilih tetap (DPT) yang tak pernah diusut.

Baca juga: Prabowo Subianto: Menyerah Pada Ketidakadilan Berarti Mengkhianati Rakyat Indonesia

“Skala kecurangannya luar biasa sebelum pilpres, pada saat pilpres dan setelah pilpres. Yang paling signifikan adalah daftar pemilih palsu atau abal-abal,” kata Ekonom Senior Rizal Ramli.

Rizal menuturkan, kemenangan Jokowi pada pilpres kali ini sangat tidak masuk akal. Ia mengakui, Pilpres 2014 silam, Jokowi memang sangat populer. Dan, saat itu, kata Rizal, dugaan kecurangannya pun tidak terlalu besar.

Baca Juga:  Anto Bolokot Siap Mewakili Putra Daerah di Pilkada Nunukan 2024

“Tahun 2014 sebenarnya ada kecurangan. Memang skalanya relatif kecil. Tapi tetap kecurangan. Pak Prabowo waktu itu legawa, berbesar hati, tidak mau ramai, tidak mau protes, nerimo,” ungkap RR sapaan Rizal Ramli.

Pada waktu itu, lanjut dia, yang memilih Jokowi hanya 53 persen.

Baca juga: Telan Ratusan Nyawa, Sandiaga Uno Sebut Pemilu 2019 Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Indonesia

“Mungkin kecurangan 2 persen, yang sungguh-sungguh dukung Jokowi hanya 51 persen. Kok bisa, sekarang dirancang supaya Jokowi menang sampai 68 persen,” imbuh Rizal heran.

Mantan Menteri Perekonomian era Presiden Gus Dur ini menganggap, selama kepemimpinan Jokowi banyak permalasahan terjadi, khususnya persoalan kebutuhan pokok.

“Ekonomi susah, rakyat daya belinya anjlok, harga-harga naik, umat Islam merasa tidak adil, kok bisa naik? Karena memang (Jokowi) dirancang harus menang,” tandasnya.

Dalam acara yang sama di hotel Sahid, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merilis hasil penghitungan sementara pemilu 2019 versi BPN dan hasilnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 54,24% suara – unggul dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin yang memperoleh 44,14%.

Baca Juga:  Gambarnya Banyak Dirusak di Jember, Gus Fawait: Saya Minta Maaf Kalau Jelek Gambarnya

Penghitungan ini didapat berdasarkan formulir C1 yang diperoleh dari 444.976 TPS atau 54,91 persen TPS dari total 810.329 TPS di seluruh Indonesia.

Pewarta: Romandhon
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,053