Gaya HidupKesehatan

Resiko Serangan Jantung Karena Masalah Tidur

NUSANTARANEWS.CO – Sebuah penelitian di yang dilakukan oleh para ilmuan di Jepang menjelaskan mengapa ada hubungan yang kuat antara kesehatan tidur dan kesehatan jantung.

Para peneliti dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa terbangun dari tidur secara konstan dapat menyebabkan “over-aktivitas” pada sistem saraf seseorang, yang dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Hal ini dikatakan memberikan tekanan yang ekstra pada jantung.

Kurang tidur juga bisa menjadi gejala kesehatan yang buruk, yang berarti bahwa mereka yang memiliki masalah jantung cenderung tidak dapat tidur nyenyak.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa orang-orang yang membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk tertidur memiliki 52 % peningkatan resiko serangan jantung dan 48 % meningkatkan resiko stroke.

Sementara pada orang-orang yang tidur kurang dari enam jam semalam, 24% lebih mungkin terkena serangan jantung.

Pemimpin studi ini Dr. Nobuo Sasaki dari Universitas Hiroshima mengatakan, ” Kurang tidur pada pasien dengan penyakit jantung iskemik dapat ditandai dengan tidur lebih singkat dan adanya kesempatan sesekali terbangun dari tidur.”

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Dr. Sasaki dan hasil penelitian dengan timnya berhasil mempresentasikan temuan tersebut dalam acara Kongres Masyarakat Kardiologi Eropa di Barcelona. Dalam presentasinya sebagaimana di lansir The Telegraph, penelitian tersebut mengkalim bahwa tidur yang buruk dapat mengganggu cara tubuh menjalankan fungsi intinya, seperti denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah. Terbangun di tengah-tengah waktu tidur dikatakan memiliki kemungkinan besar mengganggu sistem simpatik tubuh.

Hal-hal sebagaimana disebutkan di atas, dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah serta meningkatkan ketegangan pada jantung.

Menyimpulakan hasil penemuan tersebut, Dr. Sasaki menegaskan, “Hasil kami mendukung hipotesis bahwa penurunan tidur dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Kurang tidur pada pasien dengan penyakit jantung iskemik dapat ditandai dengan tidur yang lebih singkat dan saat-saat singkat terbangun.”

Jadi, bagi anda yang merasa masih memiliki keluhan tidur berupa tidur yang kurang nyenyak dan waktu tidur yang kurang, segeralah mengatur jadwal tidur anda untuk menjaga kesehatan anda secara keseluruhan.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Penulis: Riskiana
Editor: Sulaiman

Related Posts

1 of 2