Budaya / SeniPuisi

Puisi-Puisi Jose Rizal Manua

Penyair Jose Rizal Manu. (FOTO: Dok. Pribadi)
Penyair Jose Rizal Manu. (FOTO: Dok. Pribadi)

DZIKIR KEPADA ALLAH

Dzikir kepada Allah
Akan mengantar kekemenangan
Yang penuh pesona dan keindahan
Menakjubkan
Sekaligus menentramkan
Jiwa bagai menghirup wewangian bunga surga

Dzikir kepada Allah
Adalah jalan pintas meraih kebahagiaan
Adalah jalan pintas merengkuh kemenangan
Segala keletihan jiwa
Segala kehampaan nurani
Luruh dalam dzikir;
Dalam bertasbih kepada Allah
Dalam bertahmid kepada Allah
Dalam bertakbir kepada Allah
Dalam bertahlil kepada Allah
Maha Suci Allah
Segala Puji Bagi Allah
Tiada sesembahan yang patut disembah selain Allah
Allah Maha Besar!

Dzikir kepada Allah
Akan menghapus dosa
Walau pun dosa itu sebanyak buih di lautan
Menakjubkan
Sekaligus menentramkan
Jiwa bagai menghirup wewangian bunga surga

NEGERI KAMI

Negeri kami adalah sebuah negeri raharja
Yang merupakan dataran rendah
Yang dikepung oleh bukit dan gunung
Yang berbatasan dengan dua samudera
Bagai musim semi yang abadi;
Tanah di sini terus menerus subur
Dengan mataair yang mengandung obat
Dengan hasil pertanian yang ruah-melimpah
Kekayaan yang terkandung di bumi kami
Adalah kekayaan alam yang tak terhingga
Yang tak habis untuk hidup sejahtera

Baca Juga:  Satupena di Tangan Midas

Tapi kemudian keserakahan merajalela;
Monopoli
Korupsi
Kolusi, dan
Nepotisme
Menerjang untuk sebuah kehancuran
Tipu menipu
Curi mencuri
Fitnah memfitnah
Yang dihiasi amarah dan kebencian
Bertebaran dan dipertontonkan

Engsel-engsel kemaslahatan hancur porakporanda
Jurang kesenjangan menganga di lembah niscaya
Dan sendi-sendi kehidupan menjadi bumerang
Seperti lancang yang mengarah ke amuk gelombang
Yang kaya raya membangun istana di pesisir dermaga
Yang sengsara berkubang selamanya di lumpur derita

Kini negeri kami telah berubah sama sekali
Dan sebentar lagi
Bila bencana kembali menerpa;
Negeri kami,
Hanya akan tinggal nama
Hanya akan tinggal gambar di peta

Jakarta, 1 Mei 2015

*Jose Rizal Manua, lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 September 1954. Penyair dan dramawan yang sekaligus pendiri teater anak-anak, Teater Tanah Air (1988), yang meraih juara pertama pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9 di Lingen, Jerman, tanggal 14-22 Juli 2006. Tahun 1975 mendirikan Teater Adinda bersama Yos Marutha Effendi dan tahun 1986 mendirikan Bengkel Deklamasi Jakarta. Selain itu ia juga adalah seorang pemeran dan pengisi suara dalam beberapa film seperti Oeroeg (1993), Kala (2007), Fiksi (2008), Asmara Dua Diana (2009), dan Meraih Mimpi (2009). Penghargaan lain yang pernah diraih yaitu bersama Teater Tanah Air (TTA) meraih The Best Performance dan meraih medali emas di The Asia Pacific Festival of Children Theatre 2004, yang diadakan di Toyama, Jepang.

Baca Juga:  Juara FTP Jakarta Selatan 2024

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 3,245