Budaya / SeniPuisi

Lelaki Seribu Wajah dan Puisi Pilihan Y.E. Pertiwi

Lelaki Seribu Wajah dan Puisi Y.E. Pertiwi lainnya. (Ilustrasi/NUSANTARANEWS.CO)
Lelaki Seribu Wajah dan Puisi Y.E. Pertiwi lainnya. (Ilustrasi/NUSANTARANEWS.CO)

SEBELUM JAMUAN MALAM

FAJAR menjelang sebelum minuman tertuang penuh dalam celang langit
penenun mulai pintal kapas hingga terjulur helai benang sutra
ke mana angin berarak, labuh rasa ingin segera jumpa

Kaki menjejak tanah liat, jemput mimpi yang dibawa matahari
namun segerombol awan gelap mengantar badai di siang hari
atap rumah telah basah, genting pecah lalu hujan bersimbah

Jamuan malam tak berkesudahan meski perut terisi embun pagi
mata sembab oleh airmata, lecut getir karena kekasih pergi
bila esok tersisa jumpa, biarlah senyum serupa bunga melati

Sleman, 25 Maret 2017

SISI LAIN DUNIA

BAYANG berjalan senada tubuh melayang di udara—lepas napas
ketika mata mengerjap, seluruh renik bintang berenda lurik sunyi
sisi lain darimu adalah dunia penuh misteri amat terperinci

Kau bangun istana megah dalam imaji dan maharaja dirimu
tak seorang pun menjajah atau mengganti posisimu sebagai raja
sentosa serta tak ada goncang bencana melanda sepanjang masa

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Datanglah di sisi lain duniaku, lihat betapa luas jagadku
bukankah tak ada yang tanggal dari langit nan biru?
sebelum anjak dari khayalku, selipkan untai kata tanpa dusta

Bantul, 25 Maret 2017

LELAKI SERIBU WAJAH

AKU mengenalmu dari serpih masa lalu yang tersudut mati
kilas anomali menjelma hantu dalam ruang sengap beribu rupa
tanpa kecuali hadirmu telah genapkan separuh hidup yang kujalani

Tiap waktu, setelah bersamamu, tanpa jemu kau tanam benih
lahirlah kini anak dari segala jibaku dalam putaran waktu
bila tanpa persenyawaan itu, malaikat takkan singgah ke rumah

Kepadamu segala pilihan rasa kutetak dan enggan berpaling darimu
wajahmu selalu hadir ke mana pun sayapku mengepak arah
telah kudapatkan surga meski nyawa belum lepas dari raga

Sleman, 25 Maret 2017

KEPADA ORANG TERCINTA

BEGITU banyak paras rupawan, hanya dirimu dambaan tak terganti
kepadamu jua kupasrahkan segala alir air agar terjaga asmaraloka
bila Majnun meraum rindu pada Laila, begitulah saban waktuku

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Sungguh kuakui bahwa tiadalah sempurna apa yang tampak darimu
kupastikan bahwa diri ini amat merana bila jauh darimu
cemburu menggoda bila tak datang kabarmu di kejauhan sana

Tetaplah berpijar walau layar gelap meningkap segala jarak pandangan
meski hidup akan berakhir, semogalah tidak untuk cinta ini
tanpa batas rasa ini tercurah walau tak tuntas berkata

Bantul, 25 Maret 2017

SEBELUM TIDUR

SEBELUM tidur, padamkan api bila masih menyala di tungku
bila masih ada sisa makanan, simpan dan kunci lemari!
tikus atau kucing adalah pencuri lauk terbaik saat lalai

Sebelum tidur, periksa seluruh ruang agar rumah tetap terkendali
setelah mata terlelap, semua telah kehilangan daya untuk mengawasi
apa pun akan diketahui esok atau selepas terjaga nanti

Sebelum tidur, mari pasrahkan diri—mungkin ajal telah menanti
mari berdoa agar kemalangan sirna saat tubuh hilang daya
semoga Tuhan senantiasa menjaga sampai jiwa terbangun dari mimpi

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Sleman, 25 Maret 2017

Y.E. Pertiwi, Penulis kelahiran Banyuwangi, Juli 1988. Saat ini tinggal di Yogyakarta.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 3,245