NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Proyek jembatan utama Desa Pakamban Daya Kecamatan Pragaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Sumenep senilai Rp 993 juta tak kunjung selesai meski telah lewati masa kontrak.
Saat sidak awal Desember lalu, Kepala PU Bina Marga Eri Susanto optimis proyek jembatan di Desa Pakamban Daya akan selesai tepat waktu. Namun, perkataan tersebut hanya sebatas janji manis untuk meluluhkan masyarakat desa setempat. Buktinya, pasca di sidak bersama Komisi III DPRD Sumenep pada 6 Desember lalu, tidak ada peningkatan pekerjaan yang dilakukan pihak kontraktor, bahkan beberapa hari ini tidak terlihat aktivitas pekerja.
Di balik tidak selesainya proyek jembatan tersebut, masyarakat setempat yang kecewa dengan cara mengunggah status di Fecebook. Salah satu akun Abd Ghafur IP yang menuliskan.
“Hampir penghujung tahun, Desa Pakamban Daya Pragaan terdapat tiga destinasi wisata baru yang perlu dikunjungi. Pertama, jembatan bambu yang sudah berumur lebih dari 2 tahun.
Kedua, pembangunan jembatan yang masih mencapai tiang beton. Ketiga, kolam renang baru yang asri. Selamat buat siapapun yang telah sukses melengkapi penderitaan rakyat kecil di Desa Pakamban Daya.”
Sementara itu, Anggota DPRD Sumenep M. Ramzi saat dihubungi melalui sambungan telepon mendesak Kepala Dinas PU Bina Marga untuk secepatnya mencarikan solusi penyelesaian proyek jembatan di Desa Pakamban Daya, walaupun melebihi tahun anggaran 2019. Bahkan, dia mendesak Kapala Dinas untuk menggunakan CV lai karena CV Surya Utama tidak bisa menyelesaikan proyek jembatan tepat waktu.
“Tinggalkan saja CV Surya Utama, cari CV lain yang siap menyelesaikan pekerjaan tersebut, kasihan masyarakat jadi korban atas pekerjaan ini,” tegas Politisi Hanura itu.
Ramzi juga menegaskan di APBD 2020 tidak ada angaran untuk pembangunan jembatan di Desa Pakamban Daya, untuk itu Kepala Dinas PU Bina Marga harus mencarikan solusi agar pekerjaan tersebut tetap dilanjutkan, tentunya dengan CV baru yang siap menyelsaikan.
Pewarta: M. Mahdi
