NUSANTARANEWS.CO – Anggota Den Rudal 004 Dumai, Pratu Wahyudi ditemukan dalam keadaan telah gugur usai hilang selama enam hari dalam melaksanakan tugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di hutan Kampung Medan Tangga Besar Kecamatan Bangko, Kabupaten Rohil, Riau.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab gugurnya Pratu Wahyudi yang tengah menjalankan tugas tersebut. Sebab, setelah beberapa hari melakukan dicari, tim TNI dan Basarnas menemukan Pratu Wahyudi dalam keadaan tak bernyawa.
Seperti dikonfirmasi Wakil Ketua Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Edwar Sanger, Pratu Wahyudi korban ditemukan di bawah pohon besar yang tidak jauh dari hilangnya.
Hilangnya Pratu Wahyudi diketahui mendadak dari rombongan pada 18 Agustus 2018 sempat membuat heboh. Pasalnya, pada saat hilang, teman-teman korban menghubungi ponsel Pratu Wahyudi. Saat diangkat, Pratu Wahyudi mengaku berada di sebuah pohon besar. Namun, setelah sejumlah temannya mendatangi pohon-pohon besar, tidak terlihat Pratu Wahyudi.
Teman-teman korban kemudian meminta Wahyudi berteriak, namun teriakan Wahyudi tidak terdengar. Setelah itu kembali teman sesama kesatuan menelfon Pratu Wahyudi. Pria lajang itu menyebut kali ini dia berada di pohon sawit yang ada di sekitar lokasi. Kembali dicari, namun lagi-lagi tidak ditemukan. Tidak lama ponsel pria asal Magetan ini pun sudah tidak aktif. Warga sekitar menyebut bahwa daerah itu terkenal dengan angker dan berbau mistik.
Penemuan Pratu Wahyudi, sekitar pukul 11.30 WIB siang oleh Tim Basarnas dan gabungan Den Rudal 004 Dumai, sekitar 250 meter dari lokasi korban pertama kali menghilang. Dantim Basarnas, Hirfan ditemui wartawan di lokasi penemuan beberapa menit setelah itu mengaku bahwa areal penemuan korban ini merupakan set area pencarian.
Edwar Sanger mengatakan jenazah Pratu Wahyudi dibawa ke markas Den Rudal 004 di Dumai untuk selanjutnya dimakamkan di pemakaman umum kampung halamannya di Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Komandan Korem 031 Wira Bima, Brigjen TNI Nurendi menuturkan pihaknya berduka. “Salah satu prajurit kami meninggal dunia dalam tugas. Pratu Wahyudi ditemukan tim TNI dan Basarnas dalam keadaan sekujur tubuhnya terbakar,” demikian pernyataan Brigjen TNI Nurendi.
Sekadar informasi, Pratu Wahyudi meninggal dunia pada usia 26 tahun. Wahyudi merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Dia gugur saat memadamkan kebakaran hutan. Dia dinyatakan hilang sejak 18 Agustus 2016. Pratu Wahyudi adalah tulang punggung keluarga. Dia merupakan sosok yang sangat menyayangi adik-adiknya, dan setiap bulan selalu kirim uang untuk tiga adiknya yang masih sekolah. (eriec dieda)