Rubrika

Politisi PAN Berharap Muhammadiyah Menunjukkan Jati Dirinya Sebagai Gerakan Sosial Kemanusiaan

Perayaan milad Muhammadiyah ke-106 di Kabupaten Ponorogo. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Muh Nurcholis)
Perayaan milad Muhammadiyah ke-106 di Kabupaten Ponorogo. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Muh Nurcholis)

NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Selain dihadiri oleh Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Terpilih), Emil Dardak perayaan milad Muhammadiyah ke-106 di Kabupaten Ponorogo juga dihadiri oleh Politisi PAN yang saat ini menjadi Legislator PAN di DPRD Jatim, Suli Da’im, Selasa (20/11/2018) di Gedung Kesenian Pemkab Ponorogo.

Di tengah-tengah ribuan warga Muhammadiyah Ponorogo yang hadir, Suli Da’im mengucapkan selamat Milad Muhammadiyah ke 106.

Baca Juga:

“Selamat Milad Muhammadiyah ke 106, agar senantiasa tetap Istiqomah dalam meluruskan kiblat bangsa,” ujar Suli yang saat ini menjabat sebagai Wakik Ketua Komisi E DPRD Jatim ini.

 

Sedangkan tema Milad Muhammadiyah ke 106 adalah “Ta’awun untuk Negeri”. Menurut Kang Suli, sapaan akrabnya, tema ini menegaskan komitmen, tanggung jawab, dan jati diri Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, kemanusiaan, dan ke-Indonesiaan.

Baca Juga:  Negara Dengan Waktu Puasa Tercepat dan Terlama Pada Ramadhan 1445 H

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa Ta’awun adalah satu ajaran dasar dan akhlak Islam. Lantas dia menyitir Al Qur’an Surat Al-Maidah (5) ayat 2. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan,” ungkapnya.

Selain itu dia juga menambahkan bahwa Ibnu Huwaiz, sebagaimana dikutip al-Qurthubi di dalam tafsirnya menjelaskan, ta’awun ala al-bir wa al-taqwa adalah akhlak Islam. “Akhlak seorang Muslim yang saling memberi dan memperkuat sesuai kemampuannya,” terangnya.

Masih menurut pria kelahiran Lamongan ini, orang berilmu menolong dengan ilmu serta mengamalkannya. “Mereka yang berharta membantu dengan kekayaannya. Orang yang kuat melindungi dan memperkuat (perjuangan) di jalan Allah SWT,” paparnya.

Sementara Ta’awun ala al-itsmi wa al-udwan, menurutnya berarti saling membantu dalam berbuat maksiat serta melanggar perintah agama dan perintah Allah untuk berbuat baik kepada manusia (al-udwan).

“Ta’awun mengandung pengertian luas, tidak terbatas saat terjadi musibah. Sejak kelahirannya, selain reformasi pendidikan, Muhammadiyah menunjukkan jati dirinya sebagai gerakan sosial-kemanusiaan. Berdasar surah al-Maun, Kiai Dahlan menanamkan jiwa kedermawanan,” pungkasnya.

Baca Juga:  Anggaran Pembangunan Tugu Keris Capai 2,1 Miliar, Juhari Anggota DPRD Sumenep Minta Masyarakat Ikut Mengawasi

Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,151