NUSANTARANEWS.CO – Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) akan melaksanakan hajat Kongres Luar Biasa (KLB) pada tanggal 27 Agustus 2016). Acara itu diagendakan dalam rangka melakukan perubahan kepemimpinan di tubuh partai.
“Melanjutkan pengarahan Ketua Umum partai kami (PKPI), kami selaku pelaksana tugas telah mempersiapkan acara sehingga seluruh kegiatan ini bisa berjalan dengan baik sehingga tidak mengganggu roda organisasi dan program kerja pemerintah. Acara akan dilaksanakan pada tanggal 27 bulan ini, 2016 ini. Rencananya di hotel Milenium, Jakarta,” ujar ketua panitia pelaksana KLB PKPI, Monang Siburian di kantor PKPI, jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Disampaikan Monang, KLB akan diikuti seluruh Dewan Pengurus di tingkat provinsi dan Dewan Pimpinan Kabupaten kota. “Diperkirakan sebanyak 500 orang,” ucapnya.
Monang mengatakan harapan KLB dapat dilaksanakan dengan lancar sehingga pihaknya dapat mencanangkan program partai yang lebih produktif ke depan.
“Sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik dan dapat mengikuti program-program pemerintah. Selain itu, kami berharap mampu mendukung program pemerintah secara utuh dan semua aspirasi dari partai ini dapat disampaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, turut hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Penasehat PKPI Tri Sutrisno. Tri Mengatakan dukungannya atas rencana pelaksanaan forum terbesar partainya itu.
“Saya mendukung dan memberikan hormat apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan Kongres Luar Biasa yang akan diadakan pada tangga 27 agustus 2016. Karena ini telah kita simpulkan dalam evaluasi dinamika partai, maka untuk pemilihan harus melalui forum tertinggi yaitu kongres luar biasa. Sesuai AD/ART partai dan UU partai, maka kongres harus dipimpin dan prakarsai oleh ketua umum. Dan akan menyerahkan tugas jabatan nanti. Maka menugaskan wakilnya sebagai pelaksana Monang Siburian untuk menyelenggarkan kongres luar biasa. Undangan ini kita harapkan dapat segera diterima pengurus daerah dan dapat dipahami, dapat hadir tepat waktu dan tepat guna,” paparnya. (ben hatiem/red-01)