Lintas Nusa

Pimpinan Besar APKLI Tegaskan Indonesia Tak Boleh Jadi Tiongkok

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Baru-baru ini (12/9) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Propinsi Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakewil). Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia Ali Mahsun M. Biomed mengatakan Rakerwil dilaksanakan semata-mata untuk mewujudkan agenda besar Revolusi Kaki Lima Indonesia. Juga dilakukan ikrar sumpah bersama-sama untuk menjahit kembali kedaulatan bangsa.

“Kita semua jajaran APKLI harus merangkul semua kekuatan untuk bangsa kita, menjahit kembali merah putih dan menjahit kembali kedaulatan bangsa dan negara kita agar kemerdekaan 1945 tetap terjaga,” ungkap Dokter Ali sapaan akrab Ali Mahsun M. Biomed dalam keterangannya yang diterima redaksi, Kamis (14/9/2017).

Dirinya mengingatkan bahwa Indonesia harus menjadi bangsa yang seutuhnya. Dimana masyarakatnya menjadi tuan dirumahnya sendiri. Karena itu pria lulusan dari Unibraw dan UI itu menegaskan bagaimanapun Indonesia harus tetap menjadi Indonesia.

“Indonesia harus tetap menjadi Indonesia, Indonesia tidak boleh menjadi Singapur (Singapura), tidak boleh menjadi Tiongkok, tidak boleh menjadi Wosington DC. Indonesia harus tetap menjadi Indonesia,” terangnya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Kembali Serahkan Bus Angkutan Pelajar di UPTD Kecamatan Sebatik

Sebagai Ketua Umum, dirinya tidak ingin melihat jajaran APKLI menjadi penghianat atau pecundang di republik Indonesia. “Cukup para pemimpin yang hari ini lupa, cukup para pemimpin yang hari ini menjadikan Indonesia sebagai kendurian, itu semua tanggungjawab asoaiasi dan kita bersama untuk mensudahinya. Indonesia harus dapat menggapai cita-cita nasional dan bangsanya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPW APKLI Propinsi Jawa Tengah Agus Yusuf menekankan percepatan terwujudnya program nasional organisasi Lima Pilar Revolusi Kaki Lima Indonesia. Diantaranya menjaga soliditas dan eksistensi organisasi serta menanamkan loyalitas terhadap organisasi. “Semata-mata untuk merah putuh dan NKRI. Percepatan penyaluran Kredit Tanpa Agunan KUR Mikro dengan target 2 triliun dapat terserap sampai ahir tahun ini,” ujarnya.

Dirinya juga memerintahkan seluruh jajaranya di 35 Kabupaten Kota se-Jawa Tengah untuk sesegera mungkin mewujudkan fasilitas perumahan kaki lima Indonesia di seluruh kabupaten kota se-Jawa Tengah. Hal ini sesuai yang sudah dicanangkan secara nasional sebagai rangkaian satu kesatuan program Lima Pilar Revolusi Kaki Lima Indonesia.

Baca Juga:  Fraksi Demokrat DPRD Nunukan Dorong Penguatan UMKM

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 4