Politik

Pilpres 2019, Pengamat Politik: Jokowi-Moeldoko Vs Prabowo-AHY

joko widodo, prabowo subianto, calon presiden, pilpres 2019, asosiasi pdip, asosiasi jokowi, asosiasi prabowo, asosiasi gerindra, partai gerindra, capres gerindra, capres pdip, nusantara, nusantaranews, nusantara news
Joko Widodo dan Prabowo Subianto. (Foto: Ilustrasi/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi membuka pendaftaran Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) mulai Sabtu 4 Agustus pukul 08.00 WIB hingga Jumat 10 Agustus pukul 24.00 WIB.

Pengamat politik dari PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan ada dua nama yang disebut layak untuk mendampingi Jokowi pada pertarungan pilpres 2019. Dua orang tersebut yaitu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

“Pertimbangannya adalah soal kemampuan dan kompetensi memecahkan solusi, ada solusi soal persoalan kesejahteraan, persoalan hukum, keamanan, persoalan intoleransi, radikalisme, dan sebagainya. Dua tokoh ini Mahfud dan Moeldoko bisa. Cuma penekanannya saja yang beda, kalau keamanan Pak Moeldoko lebih kuat,” kata Ari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/8/2018).

“Kalau soal hukum Pak Mahfud, kalau kesejahteraan sama-samalah. Kalau bicara chemistry dengan Pak Jokowi, (Mahfud dan Moeldoko) Oke,” sambungnya.

Di satu sisi, Ari berpendapat Jokowi kemungkinan akan kembali head to head dengan Prabowo. Dimana kemungkinan Prabowo akan menggandeng AHY sebagai Cawapresnya.

Baca Juga:  Gambarnya Banyak Dirusak di Jember, Gus Fawait: Saya Minta Maaf Kalau Jelek Gambarnya

“Jik nanti Prabowo-AHY, menurut saya (kubu Jokowi) harus punya akses kuat kepada militer, karena apapun networking jaringan militer harus juga bisa digunakan,” paparnya.

“Dalam hal ini Pak Moeldoko akan lebih punya kans terpilih lebih besar dibanding Pak Mahfud. Lebih pas ke dia (Moeldoko) dan kompetisinya berimbang,” pungkas Ari.

Pewarta: Ucok Al Ayubbi
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,160