NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan isi pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo di Istana Batutulis, Minggu (8/7) malam. Kata Hasto, pertemuan keduanya berlangsung selama 1 jam 50 menit.
“Beberapa hal strategis dibahas terkait hasil kunjungan Presiden Bank Dunia, persiapan Asian Games, berbagai agenda strategis bangsa dan negara, termasuk pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden”, kata Hasto Kristiyanto, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Menurut Hasto pertemuan kedua pemimpin secara periodik baik di Istana Merdeka, Istana Bogor, maupun Istana Batutulis tersebut sangat penting.
“Istana Batutulis sangat cocok, teduh, menghadap Gunung Salak dengan gemuruh air sungai yang menciptakan suasana kontemplatif, serta membangun suasana kebatinan yang baik untuk membahas berbagai agenda strategis bangsa dan negara, jauh di atas kepentingan pribadi atau golongan. Semua yang dibahas untuk kemajuan Indonesia Raya,” ungkapnya.
Hasto menuturkan pertemuan Batutulis tersebut menepis berbagai anggapan dari berbagai pengamat politik yang mencoba membuat jarak bahkan memisahkan antara Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati dan PDI Perjuangan.
“Kepemimpinan Ibu Mega dan Pak Jokowi itu saling melengkapi dan satu kesatuan. Ibu Mega sangat kokoh dalam prinsip, dan berpolitik dengan keyakinan untuk rakyat; sementara Pak Jokowi dengan kemampuan teknokratisnya serta model kepemimpinan yang membangun dialog, merangkul, dan terus membumikan Pancasila dalam tradisi kepemimpinan yang turun ke bawah, atau merakyat. Kedua pemimpin bangsa tersebut, dengan demikian, saling melengkapi, bersinergi, dan disatukan oleh emotional bonding (ikatan emosional) dengan Bung Karno, Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia,” papar pria kelahiran Yogyakarta 52 tahun ini.
Berkaitan dengan siapa yang akan diputuskan sebagai cawapres, ungkap Hasto, nama sudah mengerucut dan sudah dikantongi Jokowi. “Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar,” katanya. (red/ed/nn)
Editor: Banyu Asqalani & Eriec Dieda