Budaya / SeniResensi

Pernikahan Yang Mengubah Sejarah

LOVING, 2016 | Boombox
LOVING, 2016 | Boombox

(Review Film  LOVING, 2016)
Oleh: Denny JA

Richard Loving dan Mildred Jeter terdiam dan khawatir. Mereka berdua kini mendekam di penjara. Berulang-ulang Richard memprotes kepada polisi itu. “Ia istri saya yang sah. Kami sudah menikah. Saya mencintainya.”

Dingin dan sinis saja polisi menatap Richard. Diulanginya lagi pasal hukum itu yang ia yakin Richardpun tahu. “Kamu dihukum justru karena kamu nekad menikah. Itu perbuatan kriminal melanggar Anti-Miscegenation Act.”

Walau tahu konsekwensinya, Richard dan Mildred tetap kaget mendapati diri mereka dipenjara. Richard kulit putih. Wildred kulit hitam. Pernikahan kulit putih dan hitam tersebut kriminal!

Kisah Richard dan Mildred itu tidak terjadi nun jauh di sana di Afrika. Juga tidak terjadi berabad lalu. Ia terjadi di wilayah puncak peradaban dunia, di Amerika Serikat, sekitar 60 tahun lalu. Tepatnya  di Virginia tahun 1958.

Kisah cinta sejati itu difilmkan secara apik oleh Jeff Nichols dengan judul Loving. Judul tersebut  memang nama belakang dari Richard Loving. Namun bisa juga Loving itu kata sifat yang berarti perhatian penuh karena cinta.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Ini memang film tentang cinta. Namun berbeda dengan umumnya film cinta biasa, ini kisah cinta yang ikut mengubah sejarah Amerika. Isu pernikahan Richard dan Mildred bergulir menjadi  kasus yang kini dipelajari dalam banyak mata kuliah sejarah, hukum ataupun Hak Asasi Manusia.

Untuk kasus hukum, kisah mereka abadi dalam dokumen Supreme Court Loving vs Virginia, 1967.

***

Richard dan Mildred penduduk biasa dari kalangan menengah bawah di Caroline Country Virginia, Amerika Serikat. Berbeda dengan kebanyakan penduduk yang terpilah kulit hitam vs kulit putih, mereka justru berteman akrab. Lalu saling jatuh cinta.

Tibalah keputusan sulit. Mildred hamil. Pernikahan  kulit hitam dan putih bisa membuat keduanya dipenjara. Saat itu Virginia masih menerapkan Anti-Miscegenation Law. Itu hukum  produk zaman perbudakan yang sudah diterapkan sejak 1691.

Setelah melewati banyak perdebatan, mereka  sepakat  menikah. Namun itu tak bisa dilakukan di Virginia. Negara bagian yang membolehkan pernikahan antar ras di dekat sana: Washington DC. Ayah Mildred mengantar mereka sambil terus mewanti-wanti pernikahan ini harus dirahasiakan. Tak ada yang mau masuk penjara.

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

Merekapun kembali ke Virginia setelah resmi menikah. Suatu malam, melalui operasi tangkap tangan, suami istri ini digeledah polisi sedang tidur berdua di kamar. Dengan paksa keduanya dimasukkan penjara.

Bersambung…

Simak: Pernikahan Yang Mengubah Sejarah (Bagian II)

Related Posts

1 of 3