Puisi Nuriman N. Bayan
TIGA WAJAH DALAM CERMIN
ketika berdiri
di depan cermin
ia melihat tiga wajah
pertama,
anak kecil berlari
ke sebuah setapak
tanpa kaos dan celana
kedua,
ia melihat wajahnya retak
ketiga,
ia melihat seseorang
menuju keheningan.
Morotai, 30 Maret 2018.
LELAKI OMBAK
Jangan panggil aku ombak
bila tak bisa memberi gelombang
jangan panggil aku lelaki
bila tak bisa memberi kaki.
Ternate, 2017.
PEREMPUAN YANG MENANGIS SEBELUM OMBAK
Kau masih saja menangis sebelum ombak
menghapus jejak jejak masa lalu
bagai pantai antara jere tua dan jere baru
kau menunggu sambil menghitung
angin menerbangkan butiran pasir ke tanah jauh
tanah yang menggambar seribu pulau di bola mata
lelaki siapakah yang menulis rindu di pantaimu?
Morotai, 2018.
Nuriman N. Bayan atau lebih dikenal dengan Abi N. Bayan lahir di desa Supu Kec. Loloda Utara, Kab. Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, pada 14 September 1990. Anak dari Hi. Naser Dano Bayan dan Rasiba Nabiu. Saat ini menjadi Pembina Komunitas Parlamen Jalanan Maluku Utara (Komunitas Teater) dan Komunitas Penulis Tepi. Buku puisi bersamanya, antara lain: Kita Halmahera, Kitab Puisi Penyair Maluku Utara, Mengunyah Geram, Rumah Seribu Jendela, Ombak Ombak Tepi, Soekarno dan Wong Cilik Dalam Puisi, Senja Langit Jatigede, Negeri Bahari, Senyuman Lembah Ijen, Embun-embun Puisi, Bait Kisah Musim Hujan dan pernah terbit di Majalah Simalaba, Majalah Mutiara Banten serta di beberapa surat kabar (Lampung Post, Bangka Post, Posko Malut, Kabar Harian Madura) juga terpublikasi di beberapa media online. Kini tinggal di Ternate.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]