NUSANTARANEWS.CO – Perang Yaman: Helikopter serang AH-64 Apache pun berguguran. Menjelang akhir tahun 2020, Arab Saudi telah melancarkan serangan bumi hangus terhadap distrik Yaman Marib dan Al-Jawf, serta daerah perbatasan di Sana’a, Sadaa, Hajjah, Amran, dan Hodeida. Jet-jet tempur Saudi membombardir lingkungan padat, menghancurkan gedung Akademi Militer dekat Suq Al-Rwada serta gedung-gedung pemerintah dengan menggunakan ribuan ton senjata buatan Amerika Serikat (AS)
Sementara di perbatasan Saudi-Yaman, pemboman terus berlanjut secara intens untuk memaksa penduduk yang tersisa di daerah itu melarikan diri – di mana Arab Saudi berupaya membangun zona penyangga di perbatasan di dalam wilayah Yaman.
Yaman kemudian membalas dengan menargetkan sektor minyak vital Arab Saudi di kota Jeddah di Laut Merah dengan menggunakan rudal presisi tinggi Quds-2 bersayap, rudal generasi baru buatan local Yaman.
Serangan itu juga merupakan pesan ke Arab Saudi bahwa rudal balistik dan drone Yaman dapat menjangkau target jauh ke dalam wilayah Arab Saudi, lebih dari 400 km dari perbatasan Yaman.
Sekali lagi, senjata modifikasi termasuk improvisasi sistem peluncuran rudal secara efektif telah meningkatkan daya gempur pasukan Houthi meski diblokade total oleh pasukan koalisi. Hal ini membuktikan bahwa pasukan Houthi telah mampu mengatasi kekurangan suku cadang persenjataannya.
Baru-baru ini, sayap militer Houthi melancarkan serangan terhadap Bandara Internasional Abha di barat daya Arab Saudi yang menyebabkan sebuah pesawat sipil di landasan terbakar, lapor televisi Arab Saud, Rabu (10/2). Juru bicara militer Yehia Sareai mengatakan bahwa serangan itu menggunakan empat drone bermuatan bom.
Serangan itu adalah respon terhadap pemboman udara yang terus berlanjut dan pengepungan brutal di negara kami,” kata Sareai yang menegaskan bahwa bandara itu sebagai sasaran militer bukan sipil.
Kolonel Turki al-Maliki, juru bicara koalisi militer pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman, mengatakan pasukan itu mencegat dua drone bermuatan bom yang diluncurkan oleh Houthi menuju kerajaan. Dia juga mengutuk serangan itu sebagai “upaya sistematis dan disengaja untuk menargetkan warga sipil.
Koalisi pimpinan Saudi juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan meminta pertanggungjawaban Houthi sesuai dengan hukum humaniter internasional.
Arab Saudi tampaknya lupa bahwa selama lebih dari lima tahun ini telah membombardir Yaman secara membabi buta, termasuk fasilitas sipil secara sistematis. Belum lagi blokkade laut, darat, dan udara yang telah menyebabkan kematian hampir 500 ribu jiwa rakyat Yaman dan jutaan menjadi pengungsi.
Bukan itu saja, pemboman juga telah menghancurkan lahan-lahan pertanian, perikanan, jalan, pabrik, fasilitas perawatan kesehatan yang semakin menambah penderitaan rakyat Yaman. Dua pertiga orang Yaman kelaparan dan dua puluh lima persen penduduk menderita malnutrisi sedang hingga parah termasuk lebih dari dua juta anak-anak.
Terlepas dari itu, belakangan para pejuang Houthi telah merebut lebih dari 400 km2 wilayah yang didukung oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi. Kemajuan serangan taktis para pejuang Houthi kini telah mendekati perempatan Affar, yang terletak di jalan menuju kota Al Bayda. Jika kondisi seperti ini terus berlangsung tanpa perlawanan berarti maka pasukan Houthi memiliki peluang untuk mengepung kota dan mengambil alih kendali atas kota itu dan terus bergerak maju menuju ke Marib.
Dalam tulisan sebelumnya, telah digambarkan bagaimana para pejuang Houthi dan tentara Yaman mampu menghancurkan drone-drone dan jet-jet tempur canggih pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi buatan AS dan barat. Nah, sekarang adalah bagaimana helikopter serang AH-64 Apache pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi turut berguguran dalam Perang Yaman.
Pada 7 Mei 2015, sebuah helikopter serang AH-64 Apache Arab Saudi melakukan pendaratan darurat di dalam wilayah Yaman di Najran, karena kegagalan teknis. Sebaliknya, para pejuang Houthi mengklaim mereka memaksa helikopter tersebut mendarat. Dua hari kemudian, tanggal 9 Mei, Houthi menembak jatuh AH-64 Apache Angkatan Darat Arab Saudi di distrik Baqem di Sa’ada dan menangkap kedua pilotnya.
22 Agustus 2015. Sebuah helikopter AH-64 Apache milik pasukan koalisi Arab Saudi jatuh di wilayah Jizan yang berbatasan dengan Yaman. Insiden tersebut menewaskan dua pilotnya.
5 September 2015. Militer Yaman kembali menembak jatuh AH-64 Apache milik Uni Emirat Arab dengan rudal di wilayah Timur Yaman. Helikopter tersebut hancur berkeping-keping setelah terkena rudal permukaan-ke-udara di wilayah Al-Sa’fer dan menewaskan semua tentara, dilansir TV satelit Al-Mayadeen.
20 September 2015. AH-64 Apache Penerbangan Angkatan Darat Arab Saudi ditembak jatuh di Provinsi jizan. Tidak ada sumber lain yang mengkonfirmasi atau membantah klaim tersebut.
Pada 28 Oktober 2015. Militer Yaman kembali menembak jatuh helikopter tempur AH-64 Apache milik Arab Saudi di Selatan Yaman. Kantor berita Khabar, Yaman melaporkan bahwa militer dan milisi rakyat Yaman menembak jatuh sebuah helikopter tempur Apache Saudi yang mengangkut senjata untuk pasukan bayaran di Provinsi Taiz, Barat Daya Yaman, di wilayah Jabal Sabir. Helikopter tempur Apache ini ditembak jatuh ketika terbang rendah dan menjatuhkan persenjataan canggih untuk pasukan bayaran Saudi.
8 Januari 2016. Televisi al-Manar Lebanon melaporkan, militer dan milisi rakyat Yaman menembak jatuh sebuah helikopter Apache milik Arab Saudi di sebuah wilayah Midi, Provinsi Hajjah, barat negara ini. Bulan Februari, Situs berita Al Ahed melaporkan, militer Yaman kembali berhasil menembak jatuh sebuah helikopter tempur milik Saudi di wilayah Azzan, Provinsi Taiz.
13 Juni 2016. Helikopter Uni Emirat Arab jatuh di Yaman. Pilot dan kopilot tewas. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh angkatan bersenjata UEA, helikopter jatuh pada Senin (13/6) saat menjalankan misi militer. Pernyataan itu tidak menentukan jenis helikopter atau keadaan dan lokasi kejadian.
26 Juli 2016. Dua pilot militer Arab Saudi tewas ketika sebuah helikopter Apache jatuh di wilayah Marib karena cuaca buruk. Komando menyatakan helikopter tempur itu jatuh karena cuaca buruk dan bukan akibat serangan militer.
29 Desember 2016. Sebuah helikopter milik Arab Saudi ditembak jatuh oleh pejuang Yaman di Najran, dekat perbatasan dengan Yaman. Menurut Televisi al-Masirah Yaman, helikopter itu dijatuhkan pada hari Kamis (29/12) karena diduga akan melancarkan serangan di wilayah yang dipegang oleh para pejuang Yaman.
29 Januari 2017. Selama Serangan AS di Yakla terhadap al-Qaeda di Semenanjung Arab, sebuah Bell Boeing V-22 Osprey mendarat darurat dan kemudian dihancurkan untuk menghindari jatuh ke tangan musuh.
17 Maret 2017. Kelompok Houthi, melaporkan telah menembak jatuh sebuah helikopter Apache. Helikopter temput milik Arab Saudi itu ditembak jatuh di Provinsi Hodeideh sebagaimana dilaporkan The New Arab.
18 April 2017. Helikopter Black Hawk Arab Saudi di tembak jatuh saat melakukan misi pertempuran di Yaman. Sebanyak 12 serdadu tewas dalam kecelakaan ini. Pesawat itu jatuh di provinsi Marib, timur ibukota, Sanaa.
12 Agustus 2017. Militer Uni Emirat Arab (UEA) mengonfirmasi empat tentara mereka tewas dalam kecelakaan helikopter di Yaman, kata media pemerintah.
26 Agustus 2017. Sebuah helikopter Black Hawk milik Amerika Serikat jatuh di wilayah lepas pantai Yaman. Heli tersebut jatuh saat sedang dalam misi latihan. Militer AS menyatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, ada enam orang di heli tersebut saat kejadian. Disebutkan militer AS, lima personel militer yang ada di heli berhasil selamat dalam insiden itu. Namun seorang lagi personel militer belum ditemukan.
17 Oktober 2017. Sebuah Boeing AH-64 Apache UAEAF jatuh karena kegagalan teknis di Yaman yang mengakibatkan kematian 2 pilot Emirat.
5 November 2017. Seorang pangeran Arab Saudi dan beberapa pejabat pemerintah dilaporkan tewas dalam kecelakaan helikopter di dekat perbatasan Yaman Minggu 5 November 2017. Helikopter jatuh di wilayah Asir di negara bagian barat daya. Daerah Asir Arab Saudi berbatasan dengan Yaman di selatan yang telah dilanda perang saudara brutal sejak tahun 2015.
31 Mei 2018. Helikopter Boeing AH-64 Apache Penerbangan Angkatan Darat Arab Saudi dilaporkan ditembak jatuh oleh pejuang Houthi menurut Kementerian Pertahanan Yaman, kedua awaknya tewas dalam kecelakaan itu. [59]
14 September 2018. Helikopter Boeing AH-64 Apache Angkatan Darat Arab Saudi jatuh karena “masalah teknis” saat sedang dalam misi pengintaian di provinsi timur Yaman, al-Mahrah. Kedua pilot dilaporkan tewas.
29 November 2019. Apache AH-64 Angkatan Darat Arab Saudi kembali ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara Houthi. Dalam sebuah rerkaman video yang dirilis oleh Houthi tampak jelas menunjukkan ketika rudal permukaan ke udara yang ditembakkan menghantam Apache yang sedang berpatroli tersebut. Kedua pilot dilaporkan juga tewas. (Agus Setiawan)