NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Devisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan pemicu pembakaran kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) di Jayapura oleh massa aksi demo Kamis (29/8) kemarin.
Dedi mengatakan awalnya demo dengan jumlah massa sekitar 1.000 lebih itu berlangsung damai. Amuk massa tak terkendali ketika peserta demo tiba di MRP dan melihat kantor dalam keadaan kosong.
Rencananya massa ingin menemui dewan adat setempat. Namun kata Dedi, para dewan sedang ada kunjungan kerja. Karena merasa kecewa, massa melakukan aksi pembakaran kantor MRP.
“Masa mencoba menemui MRP, namun pada saat itu sedang ada kunjungan kerja yang menyebabkan gedung kosong sehingga masa kecewa maka dilakukan pengerusakan dan pembakaran,” kata Dedi Prasetyo, Kamis malam (29/8) di Jakarta.
Ia menjelaskan saat berlangsungnya aksi di Jayapura itu, pihaknya telah mengerahkan 2 SSK anggota untuk mengamankan jalannya demonstrasi. Namun pukul 14.00 waktu setempat, masa yang berjumlah ribuan langsung memulai perang dengan mambawa parang, tombak dan panah.
“Maka ada masyarakat yang terkena panah dan anggota Kepolisian 4 orang terkena panah dan anggota TNI 2 terkena panah dan 1 terkena panah dan sajam sehingga meninggal dunia,” jelasnya.
Dalam aksi demo anarkis di Jayapura ini menimbulkan banyak kerusakan. Selain pembakaran kantor MRP, massa juga melakukan pembakaran terhadap gedung Telkomsel.
Untuk pembobolan dan perusakan lapas Jayapura, Polisi masih menunggu update terbaru. Kerusakan lainnya adalah sejumlah kendaraan megalami kerusakan. Antara lain kerusakan kendaraan dinas, mobi masyarakat hingga pengerusakan Polsek Jayapura Selatan.
Atas insiden itu, PLN kemudian memutuskan untuk memadamkan total jaringan listrik di seluruh Jayapura.
Pewarta: Romadhon