NUSANTARANEWS.CO – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, cukup kaget mendapat kabar tentang aksi pemburan acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal yang digelar di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Kamis Selasa (6/12) malam.
Mahfud MD baru paham jika ada aksi intoleran di Bandung tersebut setelah dirinya membuka akun twitternya. Dimana ia mendapat banyak pertanyaan terkait aksi intoleran yang dilakukan oleh ormas Islam yang mengatasnamakan Pembela Ahlu Sunnah (PAS).
Baca: Soal Pembubaran KKR Natal, Ini Sikap Tegas Pemuda Muhammdiyah
“Sejak kemarin saya ada Lombok. Pagi2 baru sempat buka Twit sdh dibanjiri pertanyaan2 ttg peristiwa Bandung. Saya baru ngeh nih. Trims Tuips,” tulisnya melalui akun pribadinya, @mohmahfudmd, Rabu (7/12).
Wow, kok ada yg bgt? Itu bkn hny intoleran tp jg brutal. Hrs ditindak. Selidiki jg, jngn2 ada yg sengaja merekayasa utk membangun kesan ttt. https://t.co/epaRCtXKRb
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) December 7, 2016
Menurut Mahfud aksi pembubaran KKR Sabuga bukan hanya intoleran melankan sudah termasuk tindakan brutal. “Wow, kok ada yang begitu? Itu bukan hanya intoleran tapi juga brutal. Harus ditindak. Selidiki juga, jangan-jangan ada yang sengaja merekayasa untuk membangun kesan tertentu,” tweetnya menanggapi pertanyaan salah satu followernya.
“Supaya diselidiki, jangan-jangan ada yang memancing untuk membalik kesan bahwa Islam itu super damai seperti ditunjukkan Demo 212. PAS itu apa dan sejak kapan ada?,” tukas Mahfud atas sanggahan salah satu netizen.
“Yang nomer 1 saya bilang “harus ditindak”. Baru kemudian diselidiki apakah ada yang menggerakkan atau bergerak sendiri,” sambung Mahfud menjawab sanggahan netizen yang lain. (red-02)