NUSANTARANEWS.CO – Kendati telah diusung tiga parpol sekaligus (Golkar, Hanura dan Nasdem), tercetusnya koalisi kekeluargaan sepertinya mengusik ketenangan cagub DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pasalnya, koalisi kekeluargaan mengusung visi utama mencari figur cagub alternatif selain Ahok.
Dilihat dari komposisinya, koalisi kekeluargaan terdiri dari sejumlah partai pemenang pemilu tahun lalu yakni PDIP. Selain PDIP, terdapat 6 partai besar lain diantaranya Gerindra, Demokrat, PKB, PKS, PPP dan PAN.
Pengamat politik Hendri Satrio menyatakan dukungan dari Golkar, Hanura dan Nasdem tak juga membuat Ahok merasa berada di posisi aman. Menurutnya, Ahok masih menginginkan adanya dukungan dari PDIP.
“Ahok masih ngotot untuk terus mendapatkan dukungan PDIP. Sebab dia sadar siapapun yang diusung PDIP di Pilkada DKI akan menang,” ujar Hendri dalam diskusi polemik Sindo FM yang bertema “Tensi Tinggi Pilkada DKI” di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (13/8/2016).
Hendri menjelaskan bahwa PDIP merupakan parpol yang memiliki potensi dukungan besar di wilayah Jakarta. Selain PDIP, lanjut dia, partai lain yang tergabung di koalisi kekeluargaan juga memiliki basis massa yang relatif besar.
Selain itu, Hendri mengungkapkan bahwa mesin parpol sangat signifikaan dalam menentukan hasil pilkada DKI nantinya. Karena itu, kata dia, Ahok menyadari pentingnya sokongan dari partai lain, terutama dari PDIP.
“Kader atau loyalis PDIP di DKI lebih besar,” ucapnya. (Hatiem)