NUSANTARANEWS.CO – Menyongsong pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta, General Election Network for Disability Access (AGENDA), sebuah jejaring yang beranggotakan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), dan International Foundation for Electoral System (IFES) menyelenggarakan pelatihan panduan media untuk pemberitaan pemilu akses di Jakarta, Sabtu (13/8/2016).
Dengan dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan perspektif aksesibilitas dalam peliputan berita terkait pemilu dan juga meningkatkan kemampuan jurnalis dalam menyajikan berita tentang pemilu dan hak politik penyandang disabilitas.
Dalam pelatihan ini, AGENDA berbagi pengalamannya mengadvokasi hak pemilih penyandang disabilitas dalam pemilu, serta bagaimana berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Para jurnalis juga diajak untuk melakukan simulasi tentang bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan penyandang disabilitas, tehnik wawancara, tehnik pengambilan gambar, serta penyajian pemberitaan yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Saat ini hak politik penyandang disabilitas sudah cukup mendapat perhatian, tetapi akan lebih baik kalau advokasi atas hak politik penyandang disabilitas ini juga diberitakan secara baik dan massif oleh media massa. Hak politik penyandang disabilitas meliputi hak untuk memilih, dipilih, dan juga sebagai penyelenggara pemilu.
“Kita ingin agar pemberitaan media atas pemilu akses lebih baik dan lebih banyak, sebagai bagian dari upaya kita mengawal hak pilih penyandang disabilitas dalam pemilu,” ungkap koordinator pelaksana program JPPR-AGENDA, Muhammad Zaid, di kawasan Salemba Raya, Jakarta, Sabtu (13/8/2016).
Frekuensi pemberitaan pemilu akses juga sudah cukup banyak dan hal ini sangat bagus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengetahui hak pilih penyandang disabilitas.
Terkait peningkatan partisipasi pemilih disabilitas pada Pilkada di DKI Jakarta, Zaid mengatakan bahwa KPUD DKI beserta jajarannya hendaknya dapat menciptakan pilkada yang akses pada setiap tahapannya, salah satunya melalui penyediaan TPS yang akses oleh KPPS pada hari pelaksanaan pilkada.
“Kami juga mengharapkan agar dapat dipastikan adanya data pemilih penyandang disabilitas yang akurat saat pemutakiran data pemilih. Kami berharap PPDP tidak sungkan melakukan perifikasi dari rumah ke rumah untuk menemukan dan memastikan partisipasi penyandang disabilitas di DKI pada pilkada nanti,” ujarnya.
Seperti diketahui, selama ini AGENDA telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam mendukung terlaksananya pemilu yang akses bagi penyandang disabilitas di Indonesia dan di negara-negara ASEAN. Upaya ini dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan bagi penyelenggara pemilu, pemantauan Pileg, Pilpres, Pilkada, dan penelitian tentang pemilu akses di 4 negara di ASEAN. Untuk lebih memaksimalkan advokasi ini, AGENDA juga melakukan pelatihan media untuk peliputan pemilu akses di daerah yang akan melaksanakan pilkada serentak. (Deni)