Hukum

Penegakan HAM Era Jokowi Dinilai Cukup Optimal

Penegakan HAM di Indonesia (Foto Ilustrasi)
Penegakan HAM di Indonesia (Foto Ilustrasi)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Calon wakil presiden dari nomor urut 01, KH. Ma’ruf Amin tak setuju jika penangan kasus HAM (Hak Asasi Manusia) di era Presiden Jokowi disebut kurang optimal. Sebaliknya, ia berpandangan justru di era Jokowi inilah penanganan HAM masa lalu maksimal jika dibandingkan dengan era era sebelumnya.

“Saya pikir di zaman pak Jokowi kasus kasus HAM justru memperoleh perhatian dari pada yang sebelum sebelumnya,” kata Ma’ruf Amin seuasi menghadiri acara Konser Nasyid dan Sholawat di kawasan Istora Senayan, Sabtu, 20 Oktober 2018.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan contoh misal penegakan hukum seperti kasus korupsi. Dirinya mengklaim dengan banyaknya operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah bukti bahwa penegakan hukum dinilai cukup bagus.

“Apalagi kasus korupsi. Banyak skali sekarang, yang terkena OTT,” jelasnya.

Baca Juga:
Empat Tahun Jokowi Buruk dan Gagal di Bidang HAM
Aktivis HAM: Jokowi Selesai di Papua!

Baca Juga:  Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal

Meskipun lanjut dia, masih ada beberapa yang belum optimal, tapi hal itu yang kedepannya yang akan dibenahi. Dirinya optimis, penegakan hukum akan jauh lebih optimal jika nanti Presiden Jokowi terpilih kembali menjadi presiden.

“Banyak kasus justru pada zaman pak Jokowi ini mungkin karena belum optimal ya tentu saja ya. Masih banyak yang perlu dibenahi. Saya yakin periode Jokowi kedua akan lebih optimal,” pungkasnya.

Sebagai informasi, selama masa kampanye di Pilpres 2014 silam tercatat ada 54 janji kampanye dari pasangan Jokowi-JK. Satu diantaranya adalah menuntaskan berbagai masalah HAM.

Saat kampanye 2014 lalu, Jokowi berjanji akan menyelesaikan berbagai pelanggaran-pelanggaran HAM masa lalu. Selain itu, ia bersama JK (Jusuf Kalla) juga berjanji akan mengungkap kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 3,055