Puisi Anna Zakiah Derajat
Pemimpi dari Bumi Pasundan
Gemercak api dalam kobar
Yang menggumam ketika fajar
Menjelma kosakata
Bercakap kepada embun yang mulai menyusut
Aku mendengar dongeng-dongeng
Di bumi Pasundan
Mengantarkan pada titik temu
Saat gaungan mimpi mulai merayu
Tanah-tanah basah, kering, semakin mongering
Tanpa setetes air pada alunan cita dan cinta
Aku menjelma angan
Yang melebur diantara keramaian
Mengikis diantara kesepian
Dan menghilang diantara ketiadaan
Baca: Balada Lembah Ciliwung
Namaku pemimpi,
Obat dari segala obat
Cahaya dari beberapa obor
Atau bisa saja kau menyebutku galur
Dari segala yang kau yakini
Namaku pemimpi, cita bersamanya
Lahir dari hiruk-pikuk yang gelap
Menuju langsar kata petitih
Yang tercipta
Baca juga: Suara Seruling Sunda
Namaku pemimpi, cinta bersamanya
Lahir di bumi Pasundan
Ketika Tuhan menyuarakan senyuman
~Tercatat saat hujan di Kota Hujan
Yogyakarta, 2017.
Anna Zakiah Derajat, lahir di Bogor, Jawa Barat. Mahasiswa Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan bergiat di Teater Eska, PMII RCC, Al-Muthoyat, IMATA. Menulis puisi, cerpen, dan essay. Domisili Sapen Yogyakarta. Beberapa kali telah menjuarai lomba menulis puisi diantaranya juara 2 Festival Pujangga Nasional, juara 3 Festival Literasi UHAMKA, Juara 1 Festival Literasi Gradasi, kontributor penulis nasional di Penerbit Aksara Aurora, Kontributor penulis Nasional di FAM-Indonesia, Kontributor di Geotimes, kontributor Penulis Puisi Bersama UIN SUKA Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, karya pernah diterbitkan di Jangkar Nusantara.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]