PENYESALAN ITU
Penyesalan itu senantiasa menyertai
Sebagaimana kita merenda hari-hari
Sebagaimana kita membuang waktu
Sebagaimana kita terlambat selalu
Denyut kehidupan
Dari seruan sholat berjamaah
Dari fajar yang merekah
Dari tangisan bayi yang pecah
Dari deru gemuruh buruh
Telah mengajarkan kepada insan
Agar belajar
Dan senantiasa berdoa
Dari turunnya Al Qur ‘an
Dari malam Lailatul Qadar
Yang diwahyukan kepada Muhammad
Rasulullah Salalllahu Alaihi Wassalam
Tentang Iqra
Tentang bacalah!
Denyut kehidupan
Dari seruan sholat berjamaah
Dari tenggelam silam bagaskara
Dari nyanyian zikir margasatwa
Dari taburan gemintang di bumantara
Telah mengajarkan kepada insan
Agar selalu belajar
Dan senantiasa berdoa
Penyesalan itu senantiasa menyertai
Sampai sakratul maut menghampiri
Sampai kita dimasukkan ke liang lahat
Sampai kita terbujur kaku di akherat
PEMERINTAH YANG SEHAT
Pemerintah yang sehat
Adalah yang banyak mencurahkan perhatian
Pada pendidikan dan kebudayaan
Dan itu akan menjadi keunggulan besar
Bagi bangsa dan negara
Terlebih bila dapat mengatasi segala kesulitan
Dan tidak menghemat-hemat usaha
Rakyat sudah muak dan jemu
Dengan nada-nada sumbang
Yang menyakitkan telinga
Bagi rakyat;
Politik kekuatan adalah jalan buntu!
Dan tujuan mulia
Adalah membina saling percaya
Dalam kerjasama yang jujur
Melalui ekonomi yang sentosa
Karena keserakahan pada laba
Dapat merusak ikhtiar
Untuk meredakan ketegangan
Pemerintah yang sehat
Akan mencurahkan segala jerih payah
Ke arah tujuan mulia
Dalam membina kepercayaan
Meletakkan harapan-harapan besar
Untuk saling memberi dan menerima
Betapa pun runcing dan pelik
Sehingga menguntungkan semua pihak
Dan wakil-wakil rakyat
Harus segera sadar
Bahwa awan bahaya yang dulu menggelayut
Kini telah mulai menyingkir
Sungguh pun tidak secepat yang di kehendaki
Masalah yang menunggu pemecahan
Adalah bagaimana mengurangi belanja
Kemudian melihat akar dari segala
Dan bekerja sampai keringat bercucuran
Pemerintah yang sehat
Akan memperbesar peranan umum
Akan mencegah pelanggaran hukum
Kemudian memberi lebih banyak hak
Kepada kearifan-kearifan lokal
Dan mencurahkan segala jerih payah
Untuk memperkuat kebhinekaan
Dan rakyat yang cinta damai
Harus waspada
Untuk saling mengingatkan diri;
Bahwa martabat adalah benteng perdamaian
Keserakahan pada laba
Akan merenggut diri sendiri
Dan segala keuntungan akan terbakar
Rakyat tidak ingin kembali
Ke hari-hari yang paling buruk
Bagi rakyat
Kekuatan yang kolot
Sekarang sudah bangkrut
Pemerintah yang sehat
Akan membela kehormatan tanah air
Dan memperkuat kesadaran akan keberagaman
Karena keberagaman
Merupakan jalan raya
Yang akan membawa
Rakyat pada kebebasan dan kemerdekaan
Dan tidak menghemat-hemat usaha
Untuk mencapai kesejahteraan bagi semua
Kemudian merintis jalan
Untuk menyingkap rahasia-rahasia
Yang tersembunyi di dalam alam dan kehidupan
*Jose Rizal Manua, lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 September 1954. Penyair dan dramawan yang sekaligus pendiri teater anak-anak, Teater Tanah Air (1988), yang meraih juara pertama pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9 di Lingen, Jerman, tanggal 14-22 Juli 2006. Tahun 1975 mendirikan Teater Adinda bersama Yos Marutha Effendi dan tahun 1986 mendirikan Bengkel Deklamasi Jakarta. Selain itu ia juga adalah seorang pemeran dan pengisi suara dalam beberapa film seperti Oeroeg (1993), Kala (2007), Fiksi (2008), Asmara Dua Diana (2009), dan Meraih Mimpi (2009). Penghargaan lain yang pernah diraih yaitu bersama Teater Tanah Air (TTA) meraih The Best Performance dan meraih medali emas di The Asia Pacific Festival of Children Theatre 2004, yang diadakan di Toyama, Jepang.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].