Berita UtamaEkonomiTerbaru

Pemerintah Dinilai Belum Serius Garap Kualitas SDM Indonesia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Perkembangan teknologi informasi dan persaingan global menyebabkan bertumpuknya ijazah dari ratusan ribu pencari kerja dalam bursa kerja. Penyebabnya semakin banyak manusia tergantikan oleh mesin dengan kemampuan artificial intelligence (AI), juga karena semakin tingginya kebutuhan dunia kerja dengan kualifikasi mumpuni.

Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, Muhammad Syafiie el Bantanie mengatakan bahwa berbicara mengenai kualitas perguruan tinggi, maka hal penting yang harus diperhatikan adalah aspek input SDM dan proses pendidikan.

“Kualitas input dan kualitas perguruan tinggi menjadi akar permasalahan. Apabila menginginkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, maka perlu dipilih input harus berkualitas dan proses pendidikannya juga berkualitas pula,” kata Syafiie di Jakarta, Rabu (20/12).

Syafiie menilai, pemerintah saat ini masih belum optimal dalam pengembangan skill yang dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi. Alhasil, daya saing SDM Indonesia rendah.

“Selama ini pemerintah masih mengakomodasi secara kuantitas, belum pada tataran kualitas khusuanya soft skill dan kepemimpinan sehingga daya saing SDM Indonesia rendah,” katanya.

Baca Juga:  Korban Soegiharto Sebut Terdakwa Rudy D. Muliadi Bohongi Majelis Hakim dan JPU

Lebih lanjut Syafiie menuturkan Dompet Dhuafa Pendidikan bersuaha mencari celah yang belum digarap serius oleh pemerintah, terutama dalam konteks peningkatakan kualitas SDM produk perguruan tinggi. Dompet Dhuafa Pendidikan mengambil peran meningkatkan kualitas SDM level perguruan tinggi,” tuturnya.

Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi/NusantarNews

Related Posts

1 of 15