NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Bertempat di kantor pemasaran Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Konsesi, pada Jumat (15/12/2017) antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik yang diwakili oleh Kepala KSOP Agustinus Maun, dengan Badan Usaha Pelabuhan PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS), afiliasi usaha BUMN kepelabuhanan, Pelindo III yang diwakili oleh Direktur Utama BMS, Hendiek Eko Herdiantoro.
Penandatanganan juga disaksikan Chandra Irawan selaku Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan dan dihadiri sejumlah undangan dari instansi pemerintah, militer, kepolisian, BUMN/Swasta dan asosiasi jasa logistik (INSA, APBMI, ALFI/ILFA).
Pada kesempatan tersebut Hendiek Eko Herdiantoro, menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Perhubungan beserta jajarannya atas dukungannya dalam percepatan penyelesaian perjanjian konsesi.
“Perjanjian Konsesi ini dilaksanakan sesuai UU. No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran yang mengatur tentang kegiatan pengusahaan di pelabuhan. BMS sebagai afiliasi dari Pelindo III selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) mendapatkan konsesi untuk melaksanakan kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan Terminal Manyar di Pelabuhan Gresik selama 76 tahun,” imbuh Hendiek.
Perlu diketahui, Terminal Manyar Pelabuhan Gresik merupakan kawasan pelabuhan seluas 350 hektar yang terkoneksi langsung dengan kawasan industri dengan pelabuhan laut dalam yang mempunyai akses ke pasar domestik dan internasional. Perusahaan dapat meminimalisir biaya logistik yang biasanya terjadi ketika lokasi pelabuhan jauh dari pabrik.
Terminal Manyar dirancang menjadi pelabuhan multipurpose yang mampu memfasilitasi bongkar muat curah kering, curah cair, general cargo, dan peti kemas. Dengan kedalaman hingga -16 meter Low Water Spring (LWS), Terminal Manyar mampu disadari oleh kapal-kapal berukuran besar hingga 150.000 dead weight tonnage (DWT).
Dermaga pertama sepanjang 500 meter dengan kedalaman -14 meter telah mendapatkan izin operasi sejak Desember 2015. Semenjak dibuka pada Februari 2016 mendapatkan pangsa yang baik dari pelaku industri. Volume kargo pada tahun 2017 telah mencapai 1,3 juta ton.
Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Romandhon