Mancanegara

Pelaku Penembakan Massal di Selandia Baru Terinspirasi Anders Breivik

akar terorisme, penyebab terorisme, motif teroris, aksi terorisme, kemiskinan, studi terorisme, osama bin laden, anders breivik, nusantaranews
Pelaku tunggal serangan Norwegia 2011, Anders Behring Breivik. (Foto: Getty)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pelaku penembakan massal di Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019), Brenton Tarrant (28) mengaku terinpirasi Anders Breivik.

Anders Behring Breivik adalah seorang peaku tunggal tragedi Serangan Norwegia 2011 dengan meledakkan bom mobil di luar gedung pemerintah di Oslo dan menewaskan sedikitnya 8 orang. Breivik kemudian melanjutkan aksinya dengan melakukan penembakkan massal di perkemahan musim panas oleh Liga Pemuda Buruh di Pulau Utoya dan membunuh sedikitnya 77 orang. Kebenciannya terhadap umat Islam telah mendorongnya untuk melakukan serangan brutal sehingga tercatat sebagai tindakan kekerasan paling mematikan di Norwegia sejak Perang Dunia II.

Breivik telah membuat bingung pandangan umum dunia Barat, dengan manifestonya. Bahkan Breivik dengan tegas mengatakan bahwa dirinya telah terinspirasi oleh gerakan ultra-kanan Eropa.

Uniknya, salah satu pelaku penembakan massal terhadap umat muslim di Selandia Baru bernama Brenton Tarrant, mengaku terinspirasi aksi Anders Breivik. Dia melakukan aksi brutalnya sesuai dengan manifesto online yang terdiri dari 73 halaman bertajuk The Great Replacement, dikutip Daily Mail.

“Saya telah membaca tulisan-tulisan Dylan Roof dan banyak lagi lainnya. Tapi, inspirator sejati saya dari Knight Justiciar Breiviks,” tulis Tarrant.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Baca juga: Bukan Teroris, Pelaku Penembakan Massal di Masjid Selandia Baru Disebut Gunmen

Baca juga: Kemenlu RI Kecam Aksi Penembakan Massal di Selandia Baru

The Great Replacement
The Great Replacement

Menurut pria asal Australia itu, Breivik adalah seorang ksatria yang mendukung Knight Templar, kelompok ekstremis Kristen pada abad ke-12.

Selain itu, pria berusia 28 tahun tersebut menyebut aksi serangannya terhadap umat muslim di Selandia Baru sebagai tindakan balas dendam dari sejumlah serangan yang pernah dilakukan ekstremis beragama Islam dalam berbagai kesempatan di belahan dunia.

Kemudian, dalam manifesto tersebut juga dituliskan bahwa Tarrant berencana menargetkan sebuah masjid di Dunedin tetapi beralih target ke Masjid Al Noor dan masjid lain yang jumlah pengunjungnya lebih banyak.

Fakta lain yang juga unik diungkap ialah soal latar belakang Tarrant. Seperti dikutip Daily Mail melalui manifestonya Tarrant mengaku hanya orang biasa dan berasal dari keluarga yang berpenghasilan rendah.

“Aku hanya pria kulit putih biasa, dari keluarga yang biasa-biasa saja. Dan memutuskan untuk mengambil sikap guna memastikan masa depan bagi rakyat saya. Saya punya sedikit minat dalam dunia pendidikan, tetapi tak memutuskan untuk masuk universitas karena saya tidak tertarik pada apapun yang ditawarkan untuk belajar di perguruan tinggi,” akunya.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Baca juga: Terorisme Bahasa Inggris, Bagaimana Kita Memahaminya Jika Menggunakan Bahasa Indonesia?

Baca juga: Mencoba Memahami Fenomena Anders Breivik

Tarrant mengaku, rencana aksi penyerangan yang dilakukannya adalah tindakan teroris secara definitif. Namun, dirinya yakin bahwa aksinya semata hanyalah tindakan partisan yang melakukan perlawanan terhadap para pendatang yang dinilainya akan menguasai Selandia Baru.

Fakta menarik lainnya dalam manifestonya tersebut Tarrant menyebut dirinya juga terinspirasi sosok bernama Candace Owens, seorang pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Sosok yang paling mempengaruhi saya adalah Candace Owens. Setiap kali dia berbicara, saya sangat terkagum-kagum dengan wawasannya,” ujar Tarrant.

Terlepas dari itu, saksi mata aksi penembakan massal di Christchurch, Selandia Baru mengungkapkan terdengar 50 rentetan tembakan dari senapan semi otomatis. Para pelaku bahkan menyiarkan secara langsung aksi penembakan massal di Masjid Al Noor dan sebuah masjid di Linwood.

(eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,050