NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tampaknya membuka pintu kepada Ridwan Kamil yang saat ini masih membutuhkan kendaraan politik untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Barat. Sejauh ini baru NasDem dan PKB yang sudah berkomitmen mengusung Wali Kota Bandung itu.
Pak Ridwan Kamil juga membangun komunikasi dengan kami. Sebagai partai yang mengedepankan semangat musyawarah, kami menanggapi keinginan (Ridwan Kamil -red),” ujar Hasto di Jakarta, Selasa (2/1).
Partai Gerindra dan PKS telah bersepakat untuk berkoalisi dengan mengusung Sudrajat-Syaikhu. PAN diperkirakan akan segera menyusul masuk dalam koalisi.
Sementara Golkar cenderung memilih kadernya sendiri Dedi Mulyadi usai menarik dukungannya yang sempat diberikan kepada Ridwan Kamil. Bagi Golkar, Ridwan Kamil terlalu sulit untuk diajak berkompromi sehingga pencabutan dukungan menjadi pilihannya.
Kini, keputusan PDIP sangat dinanti-nanti. Keputusan pun tak kunjung diambil PDIP. Malah, Hasto menyebutkan dinamika politik di internal dan eksternal masih cukup rumit. “Di Jabar justru dinamika terakhir kelihatan betul mana yang punya ambisi kekuasaan, di mana juga digerakkan karena murni semangat pengabdian,” kilahnya.
Melihat dinamika politik tersebut, Hasto menyebut partainya hanya fokus pada kerja-kerja politik untuk memenangkan Pilkada 2018. “PDIP tidak (mau) dipusingkan oleh manuver elit ini,” cetusnya.
Kendati sudah banyak pilihan, Hasto mengatakan PDIP masih mencari sosok pemimpin yang merupakan kombinasi dari internal dan eksternal partai moncong putih.
Adapun sejumlah nama yang sudah muncul yang bisa kapan saja dipilih PDIP di antaranya TB Hasanuddin, Anton Charliyan, Abdi Yaoda, Ono Surono, Sutrisno dan Iwa Karniwa.
Dari sejumlah nama tersebut masih berat bagi PDIP untuk memilih salah satu dari mereka. Dan sejauh ini, Anton Charliyan sudah melakukan safari-safari politik di berbagai daerah di Jawa Barat untuk sekadar menunjukkan keseriusan dirinya serta besarnya basis pendukung terutama di kawasan Jabar bagian selatan.
Hanya saja, PDIP tampaknya masih belum tergugah dengan upaya-upaya yang telah ditunjukkan seorang Anton Charliyan.
“Yang namanya masih on itu adalah TB Hasanudin, Anton Charliyan, Pak Iwa Sekda, Abdi Yaoda, Ono Surono, Sutrisno. Itu nama-nama on,” sebutnya. (red)
Editor: Eriec Dieda
