Berita UtamaHankamLintas NusaPeristiwaTerbaru

Anton Charliyan: “Peristiwa Bom Bunuh di Gereja Katedral Makassar Merupakan Perbuatan Dungu”

Anton Charliyan: “Peristiwa Bom Bunuh di Gereja Katedral Makassar Merupakan Perbuatan Dungu”
Anton Charliyan: “Peristiwa Bom Bunuh di Gereja Katedral Makassar Merupakan Perbuatan Dungu”

NUSANTARANEWS.CO, Bandung – Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr. H. Anton Carliyan, MPKN yang juga sesepuh Paguyuban Mujahid Anti Kekerasan Arrahman Arrahim ini mengecam keras peristiwa aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada hari Minggu (28/3). Sungguh sangat menyesatkan dan memprihatinkan sebagai sebuah bangsa besar yang katanya menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan anti kekerasan, kata Anton.

Peristiwa bom bunuh diri itu sangat konyol dan memalukan. Apalagi terjadi di hari Nisfu Shaban, kata Abah, panggilan akrab Anton Charliyan dengan gusar. “Hal ini sangat mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai peradaban sebagai sebuah bangsa. Bom bunuh diri dengan mengatasnamakan perjuangan agama, adalah pemikiran yang sesat dan bertentangan dengan ajaran agama manapun,” ungkapnya

“Khususon bagi umat muslim diseluruh persada Nusantara ini, di mana seharusnya di hari Nisfu Saban ini, banyak berdoa, banyak istigfar memohon ampun kepada Allah Yang Maha Kuasa. Ini malah berbuat konyol dan sia sia. Untuk itu kami kelompok Paguyuban Mujahid Anti Kekerasan Arrahman Arrahim, mengutuk keras atas terjadinya peristiwa bom makasar ini dan turut prihatin kepada Gereja Katedral Makasar dan seluruh umat Nasrani yang ada di Indonesia,“ ujarnya

Baca Juga:  Saat Hadiri Halal Bihalal, Camat Bungkal Harap Sekdes Tingkatkan Kinerja

Abah, menambahkan bahwa kita ini sering belajar sejarah tapi ternyata tidak pernah belajar dari sejarah. Tidak cukupkah kita belajar dari peristiwa-peristiwa dimasa lalu mulai dari bom Bali, bom Tahun Baru, bom Kedubes AS, bom Hotel Mariot, bahkan sampai bom Mabes Polri – Nilai apa sesungguhnya yang ingin diperjuangkan oleh kelompok aksi-aksi  bom bunuh diri tersebut, baik dari sisi nilai juang spirit nasionalis maupun nilai religius agamis?

“Kami kira kita sepakat. Tidak ada sama sekali. Nol besar. Mereka ini sebagaimana yang pernah terungkap dari peristiwa-peristiwa sebelumnya hanya merupakan kelompok frustasi yang berjuang mengatasnamakan agama, berjubah agama. Padahal sesungguhnya merusak nilai-nilai yang mereka perjuangkan itu sendiri.

Bahkan boleh dikatakan sebagai pengadu domba sejati antar umat beragama dengan dengan munculnya kembali aksi bom bunuh diri Makasar ini.

Hal ini semakin menguatkan bahwa semua kelompok tersebut merupakan kelompok yang konyol sebagai “New Jahiliah” – betul-betul dungu yang hanya ingin memecah umat.

Baca Juga:  Membanggakan, Pemkab Pamekasan Kembali Raih Anugrah Adipura Tahun 2023

Abah juga mengingatkan agar seluruh rakyat Indonesia harus tetap waspada, karena kejadian seperti ini tidak akan pernah dapat terdeteksi dan selalu datang tiba-tiba. Oleh karena itu, Abah menyampaikan bahwa, “Paguyuban Mujahid Anti Kekerasan Arrahman Arrahim mendukung sepenuhnya sikap dan pernyataan pemerintah agar kepolisian dan aparat terkait mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya masalah bom bunuh diri ini. Jangan beri ruang sedikitpun juga terhadap anasir-anasir yang bersipat terorisme, intoleransi radikalisme dan kekerasan dalam segala bentuk apapun. (Red)

Related Posts

1 of 3,059