NUSANTARANEWS.CO – Pasukan gabungan Turki-teroris musnah dalam bentrokan dekat Saraqib. Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO lainnya terlihat bergegas menunjukkan kembali ‘dukungan’ mereka kepada Presiden Erdogan dan dengan cepat melupakan agresi militer Turki terhadap suku Kurdi dan kesepakatan S-400 Rusia. Tidak ketinggalan, Sekretaris Jenderal NATO buru-buru mengutuk serangan pasukan koalisi Suriah, Rusia, Iran dan Hizbullah terhadap pasukan Turki.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dengan tegas mengatakan bahwa AS solid mendukung Turki, sekutu NATO-nya. Pompeo juga telah mengirimkan utusan khusus ke Ankara untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menanggapi serangan skala penuh pasukan pemerintah Suriah.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar meminta NATO segera mengambil langkah ‘konkret’ untuk menghentikan serangan ‘pembebasan’ idlib oleh pasukan pemerintah Suriah. Namun masalahnya, ‘saran langkah konkret’ yang paling mungkin saat ini adalah mendorong lebih banyak pasukan Turki untuk ‘pasang badan” dan rela mati atas nama Hayat Tahrir al-Sham atau Al-Qaeda.
Seperti diberitakan, menjelang pertengahan Februari 2020, untuk pertama kalinya dalam 9 tahun perang, pasukan pemerintah Suriah berhasil menguasai seluruh jalan raya M5, yang membentang dari perbatasan dengan Yordania melalui Damaskus, Homs dan Hama ke Aleppo.
Sementara pasukan milisi pro-pemerintah telah mengambil alih Khan Asal dan memasuki desa-desa Abu Shalim, Wadi Shuha, dan Wadi Al-Kabeer.
Pasukan aliansi teroris Hayat Tahrir al-Sham dan pemberontak semakin tak berdaya menghadapi serangan simultan jet-jet tempur, artileri, rudal dan roket yang dilancarkan pasukan pemerintah Suriah – yang dikombinasikan dengan serangan tiba-tiba Pasukan Macan yang menerobos perimeter pertahanan, menyikat para teroris dan pemberontak yang masih kelabakan menghadapi bombardir yang bertubi-tubi.
Meski telah mendapat dukungan militer Turki, namun tidak banyak membantu untuk mengembalikan posisi pertahanan mereka di dekat Saraqib, di Idlib timur. Sebab, pada malam harinya, pasukan yang dipimpin militer Turki ini akhirnya musnah dan Damaskus kembali mengendalikan penuh kota.
Sehingga serangan rudal MANPAD yang menembak jatuh sebuah helikopter militer Suriah yang menewaskan semua awaknya, dan tweet klaim kemenangan pasukan gabungan Turki-teroris-pemberontak, penghancuran 2 tank militer Suriah dan arsenal senjatanya dalam bentrokan Idlib – menjadi tak berguna.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada kabar mengenai korban akibat serangan udara yang menghantam posisi gabungan pasukan Turki dan teroris Idlib di dekat Qaminas. Kerusakan dan korban yang disebabkan oleh serangan ini masih belum jelas. (Agus Setiawan)