Politik

Partisipasi Publik Ikut Koreksi Data Debat Capres-Cawapres Dinilai Sebagai Gejala Positif

Praktisi media, Arief Gunawan. (Foto: Romandhon/NUSANTARANEWS.CO)
Praktisi media, Arief Gunawan. (Foto: Romandhon/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Praktisi media, Arief Gunawan menilai partisipasi publik atau masyarakat dalam mengoreksi sejumlah data yang disampaikan di debat capres-cawapres sebagai gejala positif bagi iklim demokrasi di Indonesia.

“Sejak debat kedua, itu banyak teman-teman media online ikut berpartisipasi. Istilahnya mengoreksi data yang salah. Nah ini dilakukan secara spontan,” kata Arief Gunawan dalam diskusi bertajuk Paradoks Kartu Sakti Jokowi yang diselenggarakan Forum Tebet (Forbet) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/19).

Baca juga: Janji Sejumlah Kartu Sakti Jokowi-Ma’ruf Disebut Masih Penuh Masalah

Menariknya lagi, lanjut dia, apa yang dilakukan media online juga dilakukan oleh masyarakat luas. Dimana koreksi masyarakat luas itu dilakukan melalui sosmed.

“Jadi kalau kita lihat debat capres-cawapres hanya selang hitungan beberapa menit. Itu kalau kita buka sosmed, langsung ada klarifikasi klarifikasi,” sambungnya.

Arief berpandangan fenomena tersebut menunjukkan ada gejala yang positif. Secara tidak langsung, publik telah masuk ke dalam pembelajaran politik yang sehat.

Baca Juga:  Kumpulkan Kader Potensial, Demokrat Tancap Gas Bahas Persiapan Pilkada Serentak di Jawa Timur

Baca juga: Menakar Populisme Jokowi Jelang Pilpres 2019

“Nah ini menurut saya gejala yang bagus. Jadi masyarakat juga ikut mengoreksi. Dengan demikian masyarakat juga masuk dalam pembelajaran,” jelas Arief.

Sehingga masyarakat nantinya bisa menilai mana yang palsu, mana yang imitasi. Mana yang bohong, mana yang hanya sekadar tipu muslihat saja.

Dia menambahkan, selama ini banyak tipu muslihat yang dimainkan dengan memainkan angka-angka statistik yang sebenarnya tidak sepenuhnya benar semua.

Pewarta: Romadhon
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,049