Politik

Partisipasi Masyarakat Merupakan Harga Mati Dalam Pilgub DKI

NUSANTARANEWS.CO – Selain ditentukan oleh diterimanya gagasan oleh masyarakat pemilih, faktor yang tidak bisa disepelekan dalam kemenangan adalah partisipasi. Demikian kata Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz kepada Nusantaranews.

“Tinggi rendahnya pemilih yang datang adalah penentu utama kemenangan Pilkada,” ujarnya Senin (14/11/2016) di Jakarta.

Ia juga menambahkan, apabila pasangan calon dalam masa kampanye didukung oleh mayoritas pemilih, tetapi sebagian besar pendukung tersebut tidak datang ke TPS maka dapat saja kalah dengan pasangan calon yang bukan mayoritas tetapi seluruh pendukungnya memilih di TPS.

Prinsip satu pemilih satu suara dalam Pilkada sangat menentukan atas kemenangan pasangan calon. Dukungan pemilih terhadap calon tertentu baru akan dihitung ketika telah mencoblos di TPS.

“Tidak ada artinya jika sangat aktif dimasa kampanye tetapi tidak menggunakan hak suara di hari pemungutan suara,” imbuhnya.

Oleh karena itu, tantangan bagi pasangan calon tidak hanya menyampaikan gagasannya ke pemilih tetapi juga memastikan gagasan tersebut membuat pemilih datang ke TPS. Jika gagasan didukung tetapi tidak membuat datang ke TPS maka hasilnya juga sia-sia.

Baca Juga:  Mulai Emil Hingga Bayu, Inilah Cawagub Potensial Khofifah Versi ARCI

“Besarnya angka pemilih yang tidak datang ke TPS atau Golput dapat membuat pasangan calon yang didukung mayoritas pemilih menjadi tidak menang. Disitulah partisipasi pemilih menjadi kunci kemenangan Pilkada,” tegasnya. (Red-01)

Related Posts

1 of 427