NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pernyataan Sekertaris Jendral (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengatakan Kepala Daerah (Kada) Kota Kabupaten dari PDI Perjuangan agak terhambat melakukan komunikasi dengan Wagub Emil Elestianto Dardak dan sangat beda jika berkomunikasi dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, dinilai Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi ada benarnya.
Sosok Emil sebagai Wagub selama ini hanya melalukan see hello saja dengan kepala daerah khusunya dari PDI Perjuangan termasuk dengan dirinya sebagai Ketua DPRD Jatim.
“Ya selama ini saya hanya see hello saja dengan Emil sebagai wagub. Kalaupumm ke Kota Kabupaten juga hanya see hello. Ya budaya jawa, unggah ungguh. Selain itu ndak ada,” ujar Kusnadi, Minggu (16/10).
“Komunikasi dalam rangka mensinergikan tugas masing-masing antara kepala daerah dengan Pemprov Jatim melalui Wagub Emil Dardak belum jalan,” imbuhnya.
Bahkan kata Kusnadi, selama ini jagaankan dengan kepala daerah, dirinya sebagai mitra di Pemerintahan Propinsi saja tidak pernah diajak Wagub Emil melakukan diskusi komunikasi permasalahan yang terjadi di Jatim.
“Duduk bareng mendiskusikan masalah daerah di Jatim yang dikunjungi dan mencari solusi terhadap permasalahan tersebut atau intervensi apa yang akan dilakukan pemerintah Provinsi terhadap permasalahan tersebut, kami yang di Jatim saja juga belum pernah melakukan,” jelasnya.
“Jadi wajar bila ada masukan dari kepala daerah dari PDI Perjuangan kepada Sekjen mas Hasto terkait komunikasi yang kurang baik dengan pak Wagub selama ini,” lanjutnya.
Seperti diberitakan, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung koordinasi dan komunikasi kepala daerah PDIP di Jatim dengan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang tidak berjalan baik.
Hal ini disampaikan Hasto setelah melalukan pertemuan dengan Kepala Daerah (Kada) Kota Kabupaten di Jatim dari PDI Perjuangan di Bali Kota Surabaya.
“Ya ini dari para kepala daerah tadi melaporkan ke saya, kalau dengan Bu Khofifah enak, cepat. Kalau dengan wakil (Wagub Jatim), ada berbagai hambatan-hambatan kultural, saya juga gak tahu. Nanti tanyakan kepala daerah PDIP,” kata Hasto kepada awak media, Sabtu (15/10) kemarin. (Setya)