HankamMancanegara

Pantsyr-SM terbaru Rusia Segera Masuki Medan Laga

Pantsyr-SM terbaru Rusia segera masuki medan laga.
Pantsyr-SM terbaru Rusia segera masuki medan laga/Foto : Ibtimes.sg

NUSANTARANEWS.CO – Pantsyr-SM terbaru Rusia segera masuki medan laga. Alutsista Rusia Pantsyr-SM terbaru dengan persenjataan rudal-rudal penghancur mini-drone akan segera diluncurkan saat Parade Kemenangan di Moskow pada Rabu, 24 Juni mendatang. Pantsyr-SM adalah versi terbaru yang dimodifikasi berdasarkan pengalaman perang di Suriah, termasuk jenis rudal dan radarnya yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam mencegat amunisi artileri, rudal, dan drone lawan.

Kepala Desainer untuk Sistem Pertahanan Udara di Biro Desain Shipunov, Valery Slugin mengatakan kepada TASS bahwa Pantsyr baru ini akan memiliki kemampuan untuk menyerang semua jenis drone hingga jarak 30 km.

Pantsyr SM juga dirancang untuk melindungi fasilitas militer dan sipil, termasuk sistem pertahanan udara jarak jauh yang canggih. Pantsyr terbaru ini terdiri dari 12 rudal darat-ke-udara (masing-masing enam rudal dalam dua kontainer pengangkut dan peluncuran) dipersenjatai dengan dua senjata 30mm, yang masing-masing mampu menembakkan hingga 40 putaran per detik.

Baca Juga:  Rezim Kiev Wajibkan Tentara Terus Berperang

Kombinasi sistem pertahanan Pantsyr baru ini dengan sistem misil darat-ke-udara jarak dekat Tor tentu akan menjadi sebuah sistem pertahanan yang kuat dalam melindungi sebuah area atau fasilitas strategis. Sistem pertahanan Tor sendiri telah teruji dalam perang di Suriah.

Menurut Kepala Pertahanan Udara Rusia, Letnan Jenderal Alexander Leonov sejak di gunakan di medan tempur Suriah, Sistem pertahanan Tor telah menghancurkan lebih dari 45 pesawat tak berawak yang diluncurkan para teroris.

Seperti dikethui, sistem rudal Tor, Pantisr-S, dan S-400 adalah inti benteng pertahanan militer Rusia yang dikerahkan di Suriah. Pada tahun 2019, sistem pertahanan Rusia tersebut telah mencegat 53 UAV dan 27 roket yang ditembakkan ke pangkalan udara Hmeimim.

Pada tahun 2020, intensitas serangan drone dan roket terhadap fasilitas militer Rusia di Suriah barat menurun drastis. Hal tersebut tidak lain karena keberhasilan operasi kontra-terorisme di bagian selatan zona de-eskalasi Idlib yang menghancurkan infrastruktur yang digunakan oleh para teroris untuk melakukan serangan. (Banyu)

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

 

Related Posts

1 of 3,049