Berita UtamaLintas NusaPolitikTerbaru

PAN Jarang Masuk Survei Sebagai Parpol Teratas, Khulaim: Sudah Biasa

PAN jarang masuk survei sebagai parpol teratas, Khulaim: Sudah biasa.
PAN jarang masuk survei sebagai parpol teratas, Khulaim: Sudah biasa.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Partai Amanat Nasional (PAN) tak mempermasalahkan kalau tak masuk dalam parpol besar atau parpol teratas dari hasil sejumlah lembaga survei di Indonesia.

Wakil Ketua DPW PAN Jawa Timur Khulaim mengatakan konstituen PAN adalah konstituen yang tak selalu menunjukkan diri ke publik untuk memberikan dukungan ke parpol tersebut.

“Kalau konstituen asli PAN tak muncul di publik. Tak mau euforia ke publik dan muncul saat ada survei lembaga survei. Tahu-tahu muncul suara PAN di TPS dan hasilnya memuaskan,” jelas pria asal Sidoarjo ini, Senin (1/11).

Mantan anggota DPRD Sidoarjo ini mengatakan hasil survei sejumlah lembaga survei bukan menjadi acuan pihaknya untuk menghadapi pemilu 2024 mendatang. “Kami punya acuan sendiri untuk memotivasi diri untuk bisa menaikkan suara di Pemilu 2024 mendatang,” jelas pria yang juga anggota DPRD Jawa Timur ini.

Baca Juga:  Anton Charliyan: Penganugrahan Kenaikan Pangkat Kehormatan kepada Prabowo Subianto Sudah Sah Sesuai Ketentuan Per UU an

Diakui oleh Khulaim, selama ini hasil survei lembaga survei selalu tak memasukkan PAN sebagai partai yang besar dan disukai oleh responden. “Tak masalah kalau survei untuk PAN selalu tak memuaskan. Ini sudah biasa setiap ada Pemilu selalu PAN sebagai parpol yang diperhitungkan. Itu sudah biasa bagi kami, dan yang terpenting hasil dari suara di TPS. Bukan hasil survei,” jelasnya.

Selama ini, kata Khulaim, yang selalu menjadi responden dari lembaga survei adalah responden yang tak mengenal penuh partai PAN. “Mereka rata-rata survei asal-asalan untuk menjawab pertanyaan lembaran di survei. Kalau kader dan simpatisan partai PAN tak pernah muncul dipermukaan secara langsung, namun di TPS saat Pemilu mereka baru muncul,” jelasnya.

Berdasarkan hasil survei terbaru dari empat lembaga survei beberapa bulan lalu menunjukkan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) terancam tidak lolos ke senayan.

Elektabilitas dari kedua partai ini selalu di bawah angka parliamentary threshold atau ambang batas parlemen 4%.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Elektabilitas PAN secara konsisten berada di bawah angka 4% dalam hasil survei terbaru empat lembaga survei, yakni Indikator Politik Indonesia (elektabilitas PAN 1,1%), Populi Center (2,5%), Charta Politika (1,5%) dan Indikator Publik Nasional (1,6%). Sementara PPP, elektabilitasnya di bawah angka 4% di tiga lembaga survei kecuali survei Indikator Publik Nasional di mana elektabilitas PPP persis berada di angka 4,0%. (setya)

Related Posts

1 of 25