NUSANTARANEWS.CO, Kota Batu – Pemerintah berupaya untuk terus memacu kreatifitas para seniman di seluruh tanah air. Salah satunya dengan menggalakkan kegiatan pameran seni rupa.
Tak hanya sebagai simbol pembentukan karakter saja, tetapi para seniman di Indonesia merupakan salah satu dari beberapa komponen masyarakat yang dinilai memiliki peran penting dalam mempertahankan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Di Kota Batu, Jawa Timur telah dibuka pameran besar seni rupa yang dihadiri oleh ratusan seniman Jatim. Walikota Dewanti Rumpoko, Komandan Korem 083/Bhaladika Jaya Kolonel Bagus Suryadi Tayo dan beberapa pejabat setempat turut menghadiri kegiatan tersebut.
Dewanti Rumpoko mengungkapkan, kegiatan tersebut rencananya akan berlangsung selama 10 hari. Dia menilai, acara tersebut memiliki makna tersendiri, terlebih di dunia pendidikan yang berbasis kesenian.
“Sangat bermanfaat sekali bagi pembentukan karakter di era saat ini,” kata Dewanti, Sabtu (15/9).
Tidak hanya itu, dia juga menyediakan ruang khusus bagi seniman yang ingin menyuarakan hasil karyanya ke masyarakat sekitar. Tak tanggung-tanggung, Walikota Batu menunjuk Graha Pancasila sebagai lokasi pelaksanaan acara tersebut.
“Kita pusatkan di Graha Pancasila. Kita ijinkan lokasi itu untuk dijadikan pameran seni rupa di Kota Batu ini,” jelasnya.
Sementara itu, acara tersebut mendapat apresiasi langsung dari Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo. Menurutnya, Kota Batu merupakan salah satu ikon daerah yang dinilai memiliki perkembangan yang cukup pesat, khususnya di bidang wisata.
Bahkan, kata Danrem, dengan digelarnya acara tersebut, ia berharap seluruh masyarakat akan lebih menyadari betapa pentingnya mencintai, dan memelihara kebudayaan lokal yang selama ini sudah menjadi ikon bangsa.
“Kami berharap, acara seni rupa yang diadakan di Balai Kota Batu ini, bisa berjalan dengan lancar,” pintanya.
Usai memberikan sambutan ke para seniman dan masyarakat yang sudah membanjiri lokasi pembukaan tersebut, Kolonel Bagus bersama Dewanti Rumpoko beserta beberapa pihak terkait, menyempatkan diri untuk melakukan pengguntingan pita dan penggoresan tinta di atas kanvas sebagai tanda dibukannya acara tersebut. (anm/nvh)
Editor: Novi Hildani
