NUSANTARANEWS.CO – Ketua Umum Sekretariat Bersama Rakyat (Sekber), Mixil Mina Munir mengatakan kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Monas untuk ikut shalat Jumat bersama massa doa 212 tidak dapat diduga. Namun, Mixil meyakini bahwa kehadiran Presiden sudah direncanakan dua minggu lalu.
“Semua tidak menyangka Presiden akan hadir dan ikut salat Jumat bersama massa doa 212,” kata Mixil melalui siaran persnya, di Jakarta, Jumat (2/12).
Kehadiran Presiden Jokowi, lanjut Mixil, telah menyejukkan kelompok minoritas yang sebelumnya ‘Down’ melihat situasi massa yang masif. Karena dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan.
“Kelompok minoritas takut akan terjadi kerusuhan, namun presiden Jokowi menjawab keraguan tersebut saat mendatangi Monas,” ujarnya.
Wakil Sekjen GP Ansor ini menilai, Langkah kuda yang dilakukan Presiden Jokowi tidak dapat diprediksikan oleh lawan politiknya. “Skak mat! Langkah kuda tiba-tiba Presiden Jokowi memojokkan raja lawan. Karena, dia tidak hanya datang, namun, Presiden Jokowi juga berada paling depan dalam menjaga kebhinekaan kita,” kata Mixil.
Seperti diketahui, Tanpa diagendakan sebelumnya, Presiden Jokowi ikut menunaikan shalat Jumat di kawasan Monas. Jokowi memilih shalat di Monas karena ingin berdampingan dengan peserta doa bersama 212.
Hujan deras yang mengguyur tak menghalangi Presiden Jokowi untuk menunaikan shalat Jumat berjemaah. Bersama beberapa jejeran menteri Kabinet Kerja, Presiden itu memilih berjalan kaki sejauh 900 meter.
Jokowi dan rombongan meninggalkan Istana Merdeka menuju Monas pada pukul 11.40 WIB. Tiba di Monas sekitar pukul 12.00 WIB, massa doa bersama menyambut antusias kehadiran Jokowi.
Beberapa pejabat lain yang ikut Jokowi shalat Jumat di Monas adalah Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, serta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu, tampak Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Iriawan, dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.***(ed)