Pada Laku Nanarki Atas Nama Agama
Jika macam kitab suci kerap terbaca, diurai, dan ditafsirkan
Mengapa kau kerap tabuhkan genderang laku anarki
Mengapa kau tak henti-hentinya cerca maki sesuka hati
Mengapa segala asma-Nya tak habis-habisnya kau bajak setiap hari
Mengapa Rahmatan Lil Alamin-Nya harus berlaku pada hidupmu sendiri
“kita diciptakan dengan keragaman dan toleransi”
“manis sekali ucapmu, Tuan”, jawabku.
Nyatanya, ladang pikiranmu tetap saja meranumkan aniaya
Macam legitimasi diri kau tebarkan paksa
demi memberangus keragaman hayati,
kekayaan atas dan untuk para hamba-Nya yang berbeda
tiada guna kitab suci kau rapalkan, kau agung-agungkan
Jika yang terlahir rumus-rumus kamuflase yang menghancurkan
Gowok-Kedai Kopi Genk, 2012-2019
Penulis: Fathor Razi, lahir di Sumenep, alumnus PP Al-Amien Prenduan dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Puisi-puisinya pernah tersiar di Suara Pembaruan Daily (2009), Majalah Basis (2012), Wawasan News (2013), Jendela Sastra dan Nalar Politik. Puisinya juga masuk dalam Antologi bersama Dzikir Pengantin Taman Sare (2010). Kini tinggal di Yogyakarta