MancanegaraTerbaru

Pabrik Jet Tempur Eurofighter Typhoon Berencana Kurangi Ribuan Pekerja

NUSANTARANEWS.CO – Perusahaan pertahanan utama Inggris, BAE System dilaporkan berencana mengurangi sekitar 1.000 pekerja mulai pekan ini di tengah kemunduran produksi dan ketidakpastian kebijakan pasca Britain Exit (Brexit).

Sky News melaporkan, pemotongan tersebut akan mempengaruhi rencana pabrik BAE Warton yang berbasis di Lancashire, Inggris Utara. Seperti diketahui, pabrik ini merakit jet tempur Eurofighter Typhoon yang telah menggarap pesanan lebih sedikit rafale dibandingkan saingan utamanya Dassault Aviation (Dassault Rafale), Perancis.

Pabrik rafale Inggris telah mengalami perlambatan produksi akibat ketidakpastian tentang waktu pesanan dari Arab Saudi.

Meski Qatar memutuskan untuk membeli sebanyak 24 Typhoon September lalu, Chief Executive Woodburn mengatakan bahwa produsen tersebut harus meninjau ulang produksi jet tempur dengan sangat berhati-hati.

Secara total, BAE Systems mempekerjakan 34.600 orang di Inggris, salah satu pilar industri pertahanan negara, mengekspor helikopter serang, kapal fregat dan jet tempur multi peran.

Sky News menyebut bahwa langkah ini dapat memicu perdebatan politik yang panas karena pemotongan pekerjaan yang direncanakan sangat sensitif di tengah ketidakpastian mengenai nasib Brexit. Namun begitu, sumber media mengakatan bahwa Brexit bukanlah menjadi faktor utama dalam setiap keputusan dan kebijakan BAE. (ed)

Baca Juga:  Politisi Asal Sumenep, MH. Said Abdullah, Ungguli Kekayaan Presiden Jokowi: Analisis LHKPN 2022 dan Prestasi Politik Terkini

(Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews)

Related Posts

1 of 4