Mancanegara

Oposisi Venezuela: Rencana “Status Quo” AS Telah Habis

Oposisi Venezuela: Rencana “Status Quo” AS telah habis.
Oposisi Venezuela: Rencana “Status Quo” AS telah habis/Foto: TV6News/ Dalam box Henrique Capriles turut berpartisipasi dalam pemilu legislatif Venezuela 6 Desember 2020.

NUSANTARANEWS.CO, Caracas – Oposisi Venezuela: Rencana “Status Quo” AS telah habis. Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah tiga kali gagal berupaya menggulingkan Presiden Venezuela Nicolás Maduro dalam dua tahun terakhir melalui tangan Juan Guaido. Kegagalan terakhir adalah memboikot pemilihan parlemen pada hari Minggu yang memberikan kemenangan telak bagi partai yang berkuasa.

Bahkan seorang pemimpin oposisi Venezuela telah mendesak calon presiden terpilih AS Joe Biden untuk mengakhiri dukungan terhadap mantan ketua parlemen Juan Guaido. Hal itu disampaikan oleh Henrique Capriles dalam sebuah wawancara dengan BBC bahwa upaya Guaido sebagai presiden sementara telah gagal.

Caprieles meminta pemerintahan baru AS harus memahami bahwa rencananya telah habis dan tidak dapat melanjutkan status quo: pemerintahan sementara, katanya.

Mantan calon presiden di era Hugo Chavez pada tahun 2012 ini juga mengkritik rencana oposisi yang akan mengabaikan hasil pemilihan Majelis Nasional hari Minggu yang berlangsung secara demokratis.

Baca Juga:  Eropa Berharap Menjadi "Gudang Senjata Perang" untuk Menyelamatkan Ekonominya

Jurnalis sayap kiri Bolivia Ollie Vargas dalam sebuah twit mengatakan bahwa Capriles, seorang pemimpin oposisi veteran, tampaknya meminta izin Biden untuk mencabut dukungan bagi Guaido, seorang tokoh ciptaan Washington.

Seperti diketahui, Guaido terpilih sebagai ketua majelis pada Januari 2019 berdasarkan kesepakatan antara partai-partai dalam koalisi Meja Bundar Persatuan Demokratik yang sekarang sudah tidak ada yang memenangkan kendali parlemen pada 2015.

Guaido mengklaim bahwa kemenangan Maduro dalam pemilu 2018 adalah penipuan. Klaimnya didukung oleh AS, Kanada, Uni Eropa, dan beberapa negara Amerika Latin termasuk tetangganya Kolombia dan Brasil. Pemerintah AS menyita aset utama sate Venezuela di AS, termasuk pompa bensin dan perusahaan bahan bakar pemanas Citgo dan kedutaan besar negara itu di Washington. Bank Inggris Inggris juga menyita cadangan emas Venezuela yang dimilikinya senilai sekitar £ 900 juta (US$ 1,2 miliar) dan mengalihkan kepemilikan mereka ke ‘pemerintah sementara’ Guaido.

Pemilihan Majelis Nasional hari Minggu secara drastis telah mengakhiri klaim boneka-boneka AS dan pihak yang berpura-pura. Kemenangan telak Aliansi Bolivarian dalam pemilu telah memulihkan kembali parlemen kepada semangat revolusioner Simon Bolivar. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050